Harga Beras Melonjak Tajam Tahun Lalu, Ini Penjelasan Jokowi
Kenaikan harga beras menjadi salah satu penyumbang utama inflasi pada tahun ini. Rata-rata harga beras medium naik 22% sepanjang tahun ini menjadi Rp 13.190 per kg.
Presiden Joko Widodo menjelaskan, fenomena kenaikan harga beras terjadi tak hanya di Indonesia, tetapi juga berbagai negara lainnya. "Semua negara mengalami, tetapi kenaikan di kita tidak sedrastis negara lain," ujar Jokowi dalam keterangan resmi melalui video yang diunggah akun Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (2/1).
Ia menjelaskan, kenaikan harga beras saat ini terjadi akibat perubahan iklim, yakni fenomena El Nino. Selain itu, menurut dia, sebanyak 22 negara menyetop ekspor beras sehingga menyebabkan keguncangan pada harga.
"Kita masih bisa kendalikan harga karena stok bulog akhir tahun kemarin masih 1,4 juta ton," kata Jokowi.
Ia mengatakan, pemerintah juga akan menambah cadangan beras strategis untuk benar-benar mengamankan pasokan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi masa tanam yang diperkirakan mundur.
Jokowi yang mengecek harga di Pasar Tradisional Purworejo juga menyebut bahwa harga cabai rawit mulai terkendali. Harga cabai yang semula menyentuh Rp 120 ribu per kg, kini telah turun menjadi sekitar Rp 70 ribu per kg.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat, komoditas beras pada Desember 2023 masih menyumbang inflasi Indonesia sebesar 0,48%. Inflasi beras secara tahunan pada Desember 2023 mencapai 17,07% dengan andil kepada inflasi 0,53%.