Bulog Pastikan Persediaan Beras Cukup untuk Ramadan dan Lebaran
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menegaskan, bahwa pihaknya berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan beras bagi masyarakat Indonesia hingga puasa ramadan dan lebaran 1445 hijriah.
“Bulog memiliki ketersediaan stok beras yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya menjelang bulan puasa dan Lebaran,” kata Bayu dikutip dari Antara, Selasa (20/2).
Bayu menekankan, bahwa Bulog saat ini secara rutin menggelontorkan beras ke berbagai saluran distribusi, baik untuk Program Bantuan Pangan Beras maupun Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Stok beras Bulog saat ini mencapai 1,2 juta ton.
Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, selain menyalurkan bantuan pangan beras pada Februari dan persiapan alokasi beras pada Maret, Bulog juga terus mendorong distribusi beras ke berbagai saluran seperti Pasar Induk Cipinang, pasar tradisional bahkan ke outlet-outlet ritel modern.
“Jadi, ritel modern pun sudah mulai terpenuhi dalam seminggu terakhir ini, sehingga masyarakat tidak perlu kesulitan dalam mencari beras,” ujar Bayu lagi.
Dampingi Jokowi Salurkan Bansos Beras
Bayu turut mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam penyaluran bantuan beras 10 kilogram kepada keluarga penerima manfaat di Tanggerang Selatan, Banten.
Jokowi menegaskan, bahwa program bantuan pangan beras tersebut merupakan salah satu solusi dalam menghadapi situasi perberasan yang saat ini tengah mengalami fluktuasi harga.
Selain itu, dia menyebut, kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh cuaca el nino di seluruh dunia, sehingga berdampak pada kenaikan harga, karena jumlah produksi menurun, sementara kebutuhan konsumsi masyarakat cenderung tetap atau bahkan mengalami peningkatan.
“Bapak Ibu sekalian, kenapa pemerintah memberikan beras 10 kg setiap bulan kepada masyarakat? Karena harga beras di seluruh dunia saat ini mengalami kenaikan harga, tidak hanya di Indonesia saja,” kata Jokowi.
Tak hanya itu, Jokowi juga menyebut kenaikan harga beras saat ini disebabkan oleh adanya perubahan iklim, perubahan cuaca, sehingga banyak yang gagal panen.
“Padahal yang makan tetap, produksinya berkurang, sehingga harganya menjadi naik. Dan pemerintah memberikan bantuan beras ini agar meringankan bapak ibu semuanya,” ujar Jokowi.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah akan terus berupaya menyeimbangkan harga beras di pasaran, sehingga produsen dan konsumen bisa menerima manfaat dari kebijakan pemerintah.
“Kita berharap panen bulan Maret nanti bisa di atas 3 juta ton, kemungkinan di angka 3,5 juta ton, sehingga dapat menurunkan tensi harga beras yang ada,” kata Arief.
Kasno (63), warga Kelurahan CIater, salah satu penerima bantuan mengaku sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah meringankan beban ekonomi, terutama bagi keluarga yang berpendapatan rendah.
Kasno yang sehari-hari berprofesi sebagai pekerja serabutan, berharap agar program ini bisa terus dilanjutkan. “Bagi orang yang membutuhkan seperti kami, bantuan pangan beras ini, sangat membantu dan mudah-mudahan ke depannya masih tetap ada lagi," kata Kasno.