Tak Perlu Menimbun, Harga Beras Diperkirakan Turun Mulai Pekan Depan
Senada, Guru Besar Institut Pertanian Bogor Dwi Andreas Santosa memprediksi harga beras selambatnya turun pekan depan. Menurutnya, salah satu penyebab penurunan tersebut adalah bantuan pangan dan program SPHP
"Stok Bulog dua hari yang lalu adalah 1,488 juta ton. Kalau itu digelontorkan ke pasar semua, harga pasti turun, dan hal itu sedang dilakukan," kata Dwi.
Dwi mencatat, stok beras di masyarakat pada awal 2022 adalah 11%, sedangkan di petani mencapai 47%. Menurutnya, stok beras yang dipegang masyarakat saat ini telah lebih besar dan menyentuh titik jenuh.
Ia berpendapat, hal tersebut disebabkan oleh masifnya pembelian beras pada dua bulan pertama 2024 akibat data defisit produksi yang dipublikasikan pemerintah. Kondisi tersebut didorong oleh berjalan penuhnya penyaluran bantuan pangan dan SPHP pada pekan ini.
Selain itu, Dwi mengatakan, penurunan harga beras pada pekan depan disebabkan oleh susutnya harga GKP di Jawa Timur. Ia mencatat harga GKP di Jawa Timur yang terus meningkat sampai Rp 8.500 per kg hingga akhir pekan lalu telah susut menjadi Rp 7.800 per kg pawa awal pekan ini.
Beras yang langka di sejumlah minimarket membuat sebagian masyarakat memilih untuk membeli lebih banyak dari kebiasaannya. Fani, warga Depok, memutuskan untuk membeli beras ukuran 20 kg di agen alihalih 5 kg yang biasa dilakukannya lantaran kesulitan mencari beras di minimarket.
"Harga juga naik, beras 20 kg yang biasanya Rp 270 ribu, sekarang Rp 330 ribu," kata dia.
Badan Pangan Nasional mendata rata-rata nasional beras premium mencapai Rp 16.240 per kg hari ini, Rabu (21/2). Harga beras premium tercatat terus tumbuh sejak awal tahun dan menembus Rp 16.000 per kg pada awal pekan ini.
Sementara itu, rata-rata nasional harga beras medium kini senilai Rp 14.160 per kg. Harga beras medium tertinggi ditemukan di Papua Pegunungan yang mencapai Rp 20.980 per kg.
Peningkatan harga beras tersebut sejalan dengan tumbuhnya rata-rata nasional harga GKP yang mencapai Rp 7.180 hari ini, Rabu (21/2). Sementara itu, rata-rata nasional harga Gabah Kering Giling telah menyentuh Rp 8.260 per kg.