Asmindo Dorong Indonesia Jadi Pusat Pengembangan Furnitur Dunia
Rochimat menambahkan, saat ini kawasan Asia menjadi pendorong utama pertumbuhan pasar furnitur. Permintaan furnitur di Asia diperkirakan mencapai US$179,20 miliar pada 2024. Sebanyak US$9,37 miliar di antaranya disumbang oleh permintaan furnitur ramah lingkungan.
Terkini, pertumbuhan permintaan terhadap furnitur ramah lingkungan mencapai 8,6%, dua kali lipat dibanding pertumbuhan furnitur secara keseluruhan yang hanya 4,3%.
“Pertumbuhan permintaan furnitur ramah lingkungan harus kita respons secara bersama-sama, dengan membangun pusat-pusat riset dan produksi furnitur ramah lingkungan di kawasan-kawasan industri, termasuk di Indonesia,” lanjut Rochimat.
Sejauh ini, kata dia, terdapat target nilai ekspor furnitur dan kerajinan ke pasar global sebesar 1% dari pasar dunia, atau sekitar US$7 miliar per tahun dalam beberapa tahun ke depan. Diperlukan sinergi dan kolaborasi semua pemangku kepentingan untuk mewujudkannya.
“Stakeholder itu baik kementerian terkait, industri furnitur dan kerajinan, penghasil kayu bakar, desainer dan lembaga pendidikan yang menghasilkan SDM unggul di bidang furnitur dan kerajinan,” tandas Rochimat.