Bulog Akui Bansos Pangan Tak Pengaruh ke Harga Beras

Andi M. Arief
4 Maret 2024, 16:51
Pedagang beras menyiapkan dagangannya di Pasar Higienis, Kota Ternate, Maluku Utara, Rabu (28/2/2024). Menurut pedagang setempat, sejak beberapa hari terakhir harga beras naik dari Rp14 ribu menjadi Rp16 ribu per kilogram untuk kualitas medium sedangkan u
ANTARA FOTO/Andri Saputra/nym.
Pedagang beras menyiapkan dagangannya di Pasar Higienis, Kota Ternate, Maluku Utara, Rabu (28/2/2024). Menurut pedagang setempat, sejak beberapa hari terakhir harga beras naik dari Rp14 ribu menjadi Rp16 ribu per kilogram untuk kualitas medium sedangkan untuk kualitas premium naik dari Rp15 ribu menjadi Rp18 ribu per kilogram karena suplai beras berkurang di pasaran.

Bayu menghitung bantuan pangan sejumlah 10 kg sebenarnya hanya setara dengan setengah kebutuhan beras per bulan setiap keluarga. Total beras bantuan pangan yang dikirimkan selama empat hari terakhir mencapai 2.160 ton di 16 provinsi.

Selain mempercepat penyaluran bantuan pangan, Bulog berencana untuk memperbesar target penyaluran beras SPHP bulan ini atau hingga 250.000 ton. Total penyaluran beras SPHP sepanjang Februari 2024 mencapai 212.711 ton atau naik 2,13 kali secara bulanan.

Bayu menekankan beras SPHP merupakan beras yang disubsidi oleh pemerintah. Melalui program tersebut, konsumen dapat menikmati beras sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi atau HET.

Total beras SPHP yang telah disalurkan mencapai 382.932 ton sepanjang tahun ini hingga akhir pekan lalu, Sabtu (2/3). Mayoritas atau 50,2% dari beras SPHP tersebut disalurkan ke pengecer, sedangkan 45,4% disalurkan melalui distributor ritel modern.

Per 2 Maret 2024, Bayu mencatat total beras yang disalurkan melalui distributor ritel modern mencapai 10.847 ton. Terdapat empat distributor ritel modern tercatat menyalurkan lebih dari 1.000 ton pada hari itu, yakni Indogrosir sejumlah 1.048 ton, Indomaret sejumlah 1.465 ton, Ramayana sejumlah 1.502 ton, Transmart sejumlah 2.174 ton, dan Hypermart hingga 2.196 ton.

Bayu mengatakan, peritel modern memegang peran penting lantaran tidak semua pengecer memiliki kekuatan modal. "Ini kaitannya dengan masalah finansial, karena tidak semua pengecer memiliki kekuatan finansial," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...