Konglomerat di Balik BSD dan PIK yang Masuk Daftar PSN Jokowi

Agustiyanti
25 Maret 2024, 17:43
PIK, BSD, PSN, Jokowi, konglomerat
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Lanskap bagunan Tokyo Aapartemen di wilayah Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Senin (31/7).

Agus mensinyalir Sinarmas masih memiliki hubungan dengan Otorita Ibu Kota Nusantara, tepatnya dengan Wakil Kepala OIKN Dhony Rahajoe. Dhony Rahajoe merupakan Managing Director President Office Sinarmas Land sebelum bergabung dengan OIKN pada 2022. Namun, ia resmi mengundurkan diri dari Sinarmas Land pada Maret 2022.

Agus juga mencurigai politik balas budi dengan masuknya PIK ke PSN. Tokoh kunci dalam pengembangan PIK dan salah satu investor dalam Konsorsium Nusantara di IKN adalah orang yang sama, yakni Sugianto Kusuma alias Aguan.

"Jadi, ini bayar utang yang tidak tercatat atau seperti apa? Sebab, aneh saja BSD dan PIK masuk PSN, padahal kedua proyek itu sudah berkembang baik," katanya.

Profil Proyek BSD dan PIK yang Masuk PSN

Salah satu PSN baru yang dikembangkan Pemerintah yakni Pengembangan Green Area dan Eco-City di lokasi PIK 2 yang berlokasi di Provinsi Banten. Pengembangan wilayah berbasis hijau sluas lebih kurang 1.756 Hektare (Ha) itu dinamakan "Tropical Coastland" .

Kementerian Koordinator Perekonomian memperkirakan, proyek ini memiliki nilai investasi mencapai  Rp65 triliun dan  diharapkan dapat menyerap sekitar 6.235 tenaga kerja langsung dan 13.550 tenaga kerja sebagai efek pengganda. Kawasan PIK 2 nantinya akan terhubung dengan Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg yang telah mulai digarap pada tahun 2023 lalu.

Sementara PSN  Pengembangan Kawasan Terpadu Bumi Serpong Damai yang masuk dalam PSN diperkirakan akan menyerap investasi sebesar Rp 18,54 triliun. Proyek ini didukung oleh Menteri Kesehatan yang telah menerbitkan Surat Rekomendasi untuk Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Kawasan BSD City.

Pengembangan Kawasan Terpadu di Bumi Serpong Damai tidak dilakukan pada keseluruhan Kawasan BSD, tetapi hanya untuk kawasan dengan luasan sekitar 59,6 Ha. Pengembangan wilayah tersebut akan difokuskan pada Pendidikan - Biomedical – Digital.

Kawasan ini nantinya juga akan dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang mengembangkan Pendidikan, Riset Kesehatan, Ekonomi Digital, Pengembangan Teknologi, Layanan Kesehatan dan Biomedical. Untuk pengembangan Biomedical Area di BSD ditargetkan sampai dengan 30 tahun ke depan. Untuk milestone pertama di 2024 yakni dengan adanya Grand Opening BioMedical Campus di tahun 2024.

Proyek ini juga diperkirakan akan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 10.065 orang secara langsung maupun tidak langsung dengan estimasi Penghematan Devisa sebesar Rp10,1 triliun dan Perolehan Devisa sebesar Rp5,6 triliun dari pengembangan layanan Kesehatan dan Biomedical.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...