Pertamina Buka Peluang Impor Minyak dari Rusia Jika Kantongi Restu Pemerintah

Ringkasan
- Kementerian Kesehatan menemukan dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi oleh senior kepada dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswi PPDS Anestesi di Universitas Diponegoro, yang meninggal karena bunuh diri, dengan permintaan uang berkisar antara Rp 20 – Rp 40 juta per bulan sejak semester pertama.
- Investigasi Kemenkes menunjukkan bahwa beban finansial dari pungutan tersebut sangat memberatkan bagi Aulia dan keluarganya, diduga menjadi salah satu penyebab utama tekanan yang dialami Aulia, dimana ia juga bertugas mengumpulkan dan menyalurkan dana tersebut untuk kebutuhan non-akademik.
- Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan kepolisian dalam investigasi dugaan perundungan terhadap Aulia, dengan telah menyerahkan bukti dan kesaksian tentang permintaan uang ini ke polisi dan memberlakukan penghentian sementara praktik PPDS anestesi di RS Kariadi untuk melindungi proses investigasi, menyoroti isu perundungan di dunia pendidikan dokter spesialis.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membuka kemungkinan Indonesia membeli minyak di Rusia, menyusul resminya keanggotaan Indonesia di BRICS. Kilang Pertamina Internasional memastikan, dapat memberi kesempatan bagi seluruh jenis minyak untuk dikelola secara efektif dan efisien.
“Proses pengadaan minyak mentah dilakukan dengan mematuhi semua ketentuan yang berlaku, baik secara nasional maupun internasional,” kata Sekretaris Perusahaan KPI, Hermansyah Y Nasroen saat dihubungi Katadata.co.id pada Selasa (14/1).
Selain mematuhi ketentuan, Hermansyah menyebut, proses pengadaan minyak mentah di KPI juga disesuaikan dengan kebutuhan spesifikasi masing-masing kilang, serta mempertimbangkan keekonomian kilang menyesuaikan dengan kondisi pasar.
“Proses pengadaan minyak mentah di KPI juga dilakukan dengan memenuhi standar Good Corporate Governance yang berlaku di perusahaan,” ujarnya.
Peluang Impor Minyak Rusia
Bahlil menyebut potensi impor minyak bumi dari Rusia bisa saja dilakukan selama sesuai aturan. Indonesia selama ini mengimpor minyak dari Timur Tengah, yang sebagian di antaranya mungkin berasal dari Rusia.
Rencana impor ini, menurut dia, merujuk pada asas politik bebas aktif yang dianut oleh Indonesia. Berdasarkan asas tersebut, Bahlil menyampaikan tidak ada masalah bagi Indonesia untuk menempuh langkah yang menguntungkan negara.
Brasil sebagai pemegang presidensi BRICS tahun ini mengumumkan bahwa Indonesia telah resmi menjadi anggota organisasi internasional tersebut pada 6 Januari 2024. Indonesia disinyalir memiliki peluang mengakses minyak Rusia dengan harga yang lebih murah usai bergabung dengan BRICS.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, pihaknya masih menakar untung-rugi bagi Indonesia memasok minyak dari Rusia. “Sepanjang itu menguntungkan Republik Indonesia, bisa kita bicarakan. Kalau dapat lebih murah 20 dolar AS atau 22 dolar AS, kenapa tidak?” katanya beberapa waktu lalu.