Muhyiddin Yassin, Perdana Menteri Malaysia Pengganti Mahathir

Pingit Aria
2 Maret 2020, 15:41
Muhyiddin Yasin
wikipedia

Pemilik gelar Sarjana Ekonomi dan Studi Melayu dari Universitas Malaya (UM) ini juga pernah memegang jabatan Wakil Presiden UMNO (1993-1996 dan 2000-2007). Muhyiddin juga menjabat sejumlah jabatan lain di dalam pemerintahan di antaranya Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Urusan Konsumen, Menteri Pertanian dan Industri Berbasis Agrikultur, Menteri Perdagangan dan Industri Internasional, dan Menteri Pendidikan.

Muhyiddin sempat menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri pada 2009 hingga 2015. Muhyiddin diberhentikan dari jabatannya pada Juli 2015 karena lantang menyuarakan kritik terhadap skandal 1MDB yang menjerat PM Najib Razak.

Turun dari pemerintahan, Muhyiddin bergabung dengan Mahathir membentuk Partai Bersatu sebelum pemilihan umum 2018. Selepas kemenangan Mahathir, dia dilantik menjadi Menteri Dalam Negeri pada 21 Mei 2018.

(Baca: RI Berpotensi Salip Malaysia, Isi Pasar Minyak Sawit India )

Karier Muhyiddin mencapai puncaknya setelah dilantik sebagai Perdana Menteri ke-18 Malaysia, kemarin. Penunjukan Muhyiddin sebagai PM Malaysia tak lepas dari pertemuan Sultan Abdullah dengan seluruh anggota parlemen yang memegang mayoritas di lembaga legislatif Malaysia.

Kekecewaan Mahathir

Lalu bagaimana dengan Mahathir? Ia mengungkapkan kekecewaannya ketika menjawab pertanyaan mengenai situasi politik di Malaysia, terutama, menyusul pengambilan sumpah Muhyiddin Yassin sebagai PM baru Malaysia.

"Saya merasa dikhianati, terutama oleh Muhyiddin. Dia sudah merencanakan ini sejak lama dan sekarang dia berhasil", ujarnya, seperti dikutip dari Malaysiakini, Minggu (1/3/2020).

Muhyiddin bersekutu dengan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai yang awalnya dikalahkannya bersama Mahathir di Pemilu 2018. Persekutuan yang terjadi pada Minggu pekan lalu (23/2/2020) itulah yang memicu kemunduran Dr M keesokan harinya.

Mahathir menganggap UMNO yang berkuasa sejak kemerdekaan Malaysia sebagai partai korup. Sebaliknya, ada juga kekecewaan publik atas Mahathir yang tak kunjung menyerahkan jabatannya kepada Anwar Ibrahim, seperti janji yang dibuatnya saat Pemilu 2018.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...