Kesepakatan Damai Dagang AS-Tiongkok Diteken, Ini Beberapa Poinnya

Image title
Oleh Ekarina
16 Januari 2020, 17:48
Kesepakatan Damai Dagang AS-Tiongkok Diteken, Ini Beberapa Poinnya.
Akarat Phasurat/123RF.com
Ilustrasi perang dagang. Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok pada rabu (15/1) sepakat meneken perjanjian perdagangan fase I.

Mereka harus menyerahkan teknologi berharga dan rahasia dagang. Adapun hal ini disanggupi Beijing, termasuk ketika perusahaan mengajukan lisensi atau persetujuan pemerintah.

Kesepakatan berikutnya, para pihak akan bekerja secara konstruktif untuk memberikan akses pasar yang adil, efektif, dan tidak diskriminatif penyedia layanan sektor jasa keuangan. Perjanjian tersebut dinilai memberi AS beberapa keuntungan dalam layanan keuangan, termasuk dalam pembayaran elektronik, sekuritas, pengelolaan dana dan asuransi, tetapi banyak dari perubahan ini sudah dikerjakan.

(Baca: AS - Tiongkok Bersiap Teken Kesepakatan untuk Redam Perang Dagang)

Poin perjanjian lainnya juga menyatakan, kedua pihak sepakat harus transparan mengenai mata uang dan menahan diri dari upaya penurunan nilai mata uang (devaluasi)  untuk tujuan kompetitif, termasuk melalui intervensi berskala besar, persisten, sepihak di pasar keuangan.

Kesepakatan ini langsung disambut Tiongkok yang menyebut bakal lebih transparan terkait intervensi di pasar valuta asing.

Untuk mencapai hal ini, negara itu bahkan sepakat untuk merilis ke publik tentang cadangan devisa, impor barang dan jasa triwulanan, yang juga sejalan dengan komitmen yang telah dibuatnya dalam G20 dan IMF.

Di sisi lain, AS beberapa hari sabelum pertemuan juga telah mencabut tuduhan Tiongkok sebagai manipulator mata uang yang sempat membuat konflik kedua negara memanas. 

Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan perang dagang yang telah membebani ekonomi kedua negara serta mengirim angin dingin ke sektor manufaktur AS maupun kinerja ekspor Tiongkok segera berakhir.

Gencatan senjata parsial yang terjadi Rabu kemarin diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan pasar. Kendati kesepakatan dagang memang tak sepenuhnya tuntas lantaran AS masih akan mempertahankan sebagian besar tarif impor senilai US$ 360 miliar kepada Tiongkok.

Namun, pejabat perdagangan AS administrasi mengatakan bahwa mereka tidak akan menaikkan tarif tersebut sampai kedua negara berhasil menyetujui perjanjian fase 2. Ketegangan dalam hubungan yang berkepanjangan dapat mendorong perusahaan-perusahaan Amerika untuk lebih sedikit berbelanja di Tiongkok atau sebaliknya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...