Lawatan Raja Salman dan Eratnya Hubungan Ekonomi Arab-Cina

Maria Yuniar Ardhiati
27 Februari 2017, 20:17
sambut raja salman
ANTARAFOTO/Wahyu Putro A
Warga membubuhkan tanda tangan di dekat poster Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud saat pelaksanaan car free day di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (26/2).

Namun, Rusia telah mengambil alih posisi Arab Saudi sebagai pemasok minyak terbesar ke Cina untuk pertama kalinya. Seperti dilansir Reuters (23/2), data pabean menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dari kilang-kilang swasta di Cina.

Pengiriman minyak mentah dari Rusia pun melambung mendekati seperempat lebih besar dari catatan tahun 2015, atau menjadi sekitar 1,05 juta barel per hari (bph). Sementara itu, Arab Saudi ada di posisi kedua dengan jumlah ekspor 1,02 juta bph, atau naik 9 persen pada 2016 dibanding tahun sebelumnya.

(Baca: Pemerintah Minta Diskon Harga Minyak Mentah ke Raja Arab)

Di satu sisi, perusahaan minyak nasional Cina menjadi salah satu tulang punggung Arab Saudi untuk kontrak pembelian minyak dalam jangka panjang. Di sisi lain, kilang-kilang mandiri Cina yang disebut sebagai "poci teh" (teapot), karena kapasitasnya yang lebih kecil, melirik Rusia sebagai pemasok yang lebih fleksibel.

Pengiriman minyak mentah dari Rusia untuk kilang-kilang tersebut pertama kali dilakukan pada akhir 2015. Rusia pun diprediksi mampu bertahan sebagai pemasok terbesar minyak dunia ke Cina sepanjang 2017. Salah satu faktor pendorongnya adalah pengembangan pipa minyak mentah campurannya di East Siberian- Pacific Ocean (ESPO).

Adapun, analis dari Consultancy Energy Aspects, Michal Meidan menjelaskan, pemangkasan produksi minyak yang disepakati OPEC pada November tahun lalu akan menggerus pangsa pasar negara-negara Timur Tengah. "Pemangkasan mayoritas dilakukan untuk pengiriman ke Eropa dan Amerika Serikat," ujarnya.

Demi menjaga pasarnya, perusahaan minyak nasional Arab Saudi, Saudi Aramco, kini membidik Cina. Aramco mencari kilang baru di bawah pengelolaan perusahaan minyak Cina, CNOOC, untuk menyerap produksi minyaknya.   (Baca: Menkeu Sebut Tantangan Ekonomi 2017: Trump, Brexit, Cina)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...