Perusahaan Besar Inggris Mulai Rasakan Dampak Buruk Brexit

Maria Yuniar Ardhiati
6 Februari 2017, 16:06
Euro
REUTERS/Eric Vidal/ANTARA FOTO

Para responden pun menginginkan penyederhanaan regulasi untuk merekrut staf Uni Eropa. Mereka menilai hal ini mampu menunjang keberhasilan pasca Brexit. (Baca: Menkeu Sebut Tantangan Ekonomi 2017: Trump, Brexit, Cina)

Sejumlah petinggi perusahaan sudah menyuarakan kekhawatiran mereka atas kemungkinan berkurangnya posisi tawar terhadap para pesaing di Eropa. Mereka mencemaskan kenaikan tarif  akan meningkatkan beban biaya produksi serta ekspor barang.

Investor juga masih menanti kejelasan dari hasil sejumlah negosiasi setelah Brexit, sebelum memutuskan untuk mengucurkan dana bagi proyek-proyek jangka panjang.

Di sisi lain, May menghadapi kecaman anggota parlemen dari Partai Tory, yang menilai May bisa meninggalkan meja negosiasi di Brussels tanpa membawa pulang kesepakatan apa pun. Jika hal ini terjadi, bisnis di Inggris berpotensi mengalami dampak serius.

May sebelumnya menyatakan memilih tidak menandatangani kesepakatan sama sekali dibandingkan harus menyetujui kesepakatan yang buruk. Hal ini memungkinkan Inggris kembali mengadopsi peraturan-peraturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), termasuk dalam hal tarif.

Anggota parlemen dari Partai Tory, Steve Baker, menyatakan sebanyak 27 anggota parlemen partai tersebut bisa saja melakukan perubahan di level komite. Mereka akan berupaya meminta May kembali ke Brussels, jika Inggris tidak mengantongi kesepakatan apa pun, untuk memperoleh ketentuan-ketentuan kerjasama yang lebih baik.

Kantor Statistik Nasional Inggris pada Desember melaporkan Inggris menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di G7 sepanjang tahun lalu. Selain itu, Inggris diperkirakan tidak akan mengalami perlambatan ekonomi, seperti yang diprediksi para ekonom yang mendukung keluarnya Inggris dari Uni Eropa pada Juni lalu.

Meski demikian, data bank Sentral Inggris memperlihatkan pertumbuhan pinjaman pada Desember lalu mencapai titik terlambat selama lebih dari dua tahun terakhir. Di sisi lain, kepercayaan konsumen juga merosot. (Baca: Efek Brexit, Inggris Alami Pertumbuhan Terlambat Sejak 2009)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...