AS Kembali ‘Beli’ Vaksin Corona, Kali ini dari Novavax Senilai Rp 23 T

Happy Fajrian
9 Juli 2020, 09:14
vaksin virus corona, novavax, operation warp speed amerika serikat,
ANTARA FOTO/REUTERS/Pavlo Palamarchuk/hp/dj
Ilustrasi. Amerika Serikat memberikan pendanaan sebesar US$ 1,6 miliar atau sekitar Rp 23 triliun kepada Novavax Inc. untuk mengembangkan vaksin virus corona.

Meski demikian, Erck mengungkapkan bahwa perusahaan juga tidak hanya memiliki kesepakatan dengan pemerintah AS. Novavax juga memiliki kesepakatan dengan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations sebesar US$ 388 juta (Rp 5,6 triliun) untuk memproduksi vaksin di Eropa dan Asia.

(Baca: Progres Vaksin Corona Dunia, Universitas Oxford Berada Paling Depan)

“Perusahaan menggunakan fasilitas milik sendiri untuk memproduksi vaksin dan bermitra dengan perusahaan lain. Sekarang kami harap semuanya bekerja, karena butuh lebih dari satu vaksin untuk memvaksinasi seluruh dunia,” ujar Erck.

Adapun pendanaan yang diterima Novavax merupakan yang terbesar dari hampir US$ 4 miliar (Rp 57,6 triliun) yang digelontorkan kepada enam perusahaan farmasi lainnya. Seperti AstraZeneca yang dapat US$ 1,2 miliar (Rp 17,3 triliun), dan Moderna Therapeutics mendapatkan US$ 500 juta (Rp 7,2 triliun).

AstraZeneca mengembangkan kandidat vaksin corona dengan menggunakan virus yang tidak berbahaya untuk memicu respon imun. Sedangkan Moderna menggunakan metode teknologi genetik yang prosesnya lebih cepat. Namun metode ini belum pernah berhasil menghasilkan vaksin yang efektif.

(Baca: WHO Setop Uji Coba Kombinasi Obat HIV untuk Pasien Covid-19)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...