Hasil Penelitian: Varian Baru Covid-19 Asal Inggris Lebih Mematikan

Agustiyanti
11 Maret 2021, 11:39
varian baru Covid-19, covid-19, replikasi virus, mutasi B.1.1.7, mutasi baru Covid-19, 3M
ANTARA FOTO/China Daily /File Photo/AWW/dj
Ilustrasi. Hasil penelitian menunjukkan angka kematian lebih tinggi pada pasien yang terinfeksi varian baru Covid-19 asal Inggris.

Varian baru asal Inggris ini juga sudah ditemukan di Indonesia.  Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengatakan pasien yang terinfeksi B.1.1.7 pertama kali ditemukann pemerintah pada Senin (1/3). Temuan ini diperoleh berdasarkan hasil pengecekan Kementerian Kesehatan terhadap 462 kasus dalam beberapa bulan terakhir. 

Hingga kini, terdapat enam kasus infeksi varian baru asal Inggris ini yang terdeteksi oleh pemerintah dan tersebar di tiga pulau,  yaitu Jawa, Kalimantan, dan Sumatera.  Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan temuan ini berdasarkan hasil laporan whole genom sequencing per 7 Maret 2021. Dari laporan tersebut ditemukan sebanyak 539 sequence genetik. Dari jumlah tersebut tersebut, sebesar 515 merupakan pelacakan sequence yang lengkap. 

Wiku menjelaskan, temuan varian baru ini membuat pemerintah terus berupaya memperketat proses kedatangan pelaku perjalanan dari luar negeri. Hal itu untuk mencegah masuknya transmisi lintas negara atau mutasi Covid-19.

Berdasarkan Surat Edaran Ketua Satgas Nomor 8  2021, Warga Negara Asing (WNA) tidak diperbolehan masuk ke Indonesia kecuali tergolong ke dalam kriteria yang tertuang dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM nomor 26 tahun 2020 dan skema perjanjian travel corridor arrangement.  "Atau mendapatkan pertimbangan izin khusus secara tertulis dari kementerian atau lembaga," ujar dia. 

Sedangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang masuk ke Indonesia wajib karantina setelah datang ke Tanah Air. Meskipun mereka membawa hasil tes PCR negatif. "Itu untuk memastikan mutasi B117 dan lainnya tidak menyebar di Indonesia," kata dia. 

Selain itu, masyarakat juga harus disiplin dalam melakukan upaya pencegahan. Walikota Bogor Bima Arya mengatakan masyarakat harus lebih waspada dan tidak hanya menerapkan gerakan 3M, tetapi 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Koordinator Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI Tugas Ratmono menambahkan protokol kesehatan 5M tersebut harusnya ditambah dengan 2M lagi, yaitu menghindari ruang tertutup dan makan bersama. Hal itu diperlukan untuk menekan risiko penularan virus yang lebih cepat..

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...