Tokyo Catat Rekor Kasus Covid-19, Olimpiade 2020 Pemicunya?

Sorta Tobing
29 Juli 2021, 14:52
olimpiade, jepang, tokyo, covid-19, virus corona, vaksin virus corona
ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-Hoon/Pool/RWA/sa.
Ilustrasi. Jepang hadapi lonjakan kasus Covid-19 di tengah penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020.

Untuk kasus baru, kelompok usia 20an dan 30an tahun merupakan penyumbang terbesar, yaitu 50%. Namun, penduduk yang lebih muda cenderung memiliki gejala yang ringan. Mereka hanya menyumbang 10% dari kasus yang parah.

Secara keseluruhan, angka-angka itu menunjukkan fenomena berbeda daripada gelombang ketiga Covid-19 di Jepang pada Januari lalu. Ketika itu, rumah sakit kewalahan menangani pasien lanjut usia. Saat ini terbukti vaksin dapat menghindari penerimanya dari gejala parah.

Pemerintah setempat sedang mempertimbangkan memakai vaksin AstraZeneca untuk penduduk berusia 40an dan 50an tahun. Wacana ini bergeser dari rencana sebelumnya untuk menggunakan vaksin tersebut bagi mereka berusia 60an tahun ke atas. 

Olimpiade Biang Kerok Kenaikan Kasus Covid-19 di Jepang?

Sejumlah pihak menuding Olimpiade Tokyo 2020 sebagai dalang di balik terus naiknya kasus Covid-19. Data yang dipublikasikan oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) menunjukkan, per kemarin hanya 174 kasus Covid-19 yang berasal dari Olimpiade sejak 1 Juli lalu. 

Tetapi sejumlah pihak meragukan jumlah pasti keterkaitan Olimpiade dengan tingkat persebaran virus Covid-19 di Tokyo. Mantan direktur Institute for Population Health di King’s College London Kenji Shibuya mengatakan, tidak mungkin untuk menentukan seberapa pengaruh Olimpiade terhadap peningkatan kasus Covid-19.

Namun, ia bersikeras menyalahkan perhelatan tersebut sebagai salah satu penyebab utama. “Pemerintah telah mengirimkan sinyal orang-orang seharusnya tinggal di rumah, pada saat yang sama mereka [pemerintah] merayakan Olimpiade. Ini adalah pesan yang sama sekali tidak konsisten,” kata Shibuya, dikutip dari Al-Jazeera.

Perdana Menteri Yoshihide Suga dan panitia Olimpiade terus menghadapi kritik publik karena bersikeras melanjutkan acara olahraga empat tahunan tersebut.

Kepercayaan publik turun 30% terhadap pemerintahan Suga. Hal ini akan menjadi tekanan baginya yang akan menghadapi pemilu pada September nanti.

Penyumbang bahan: Dhia Al Fajr (magang)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...