Amerika Bekukan Rp 137 Triliun Aset Bank Sentral Afghanistan

Agustiyanti
18 Agustus 2021, 13:06
Afhganistan, Taliban, Amerika Serikat, Joe Biden
ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst/PRAS/sa.
Pemerintahan Joe Biden memberikan sanksi kepada Taliban yakni dengan membatasi akses dana kelompok yang baru mengambil alih Afghanistan tersebut.

Tentara Amerika Serikat yang menguasi bandara di Kabul sampai harus menembakkan peluru ke udara untuk menenangkan orang-orang yang memenuhi bandara ibu kota dan memaksa terbang. Beberapa orang yang tidak memiliki visa bahkan diijinkan untuk meninggalkan bandara. BBC bahkan melaporkan ada tiga orang yang dilaporkan meninggal setelah bergelantungan dari sebuah pesawat yang akan take-off.

Tentara Amerika Serikat juga menembak dua orang bersenjata di bandara tersebut. Ribuan warga Amerika Serikat, termasuk staf yang bekerja di kedutaan dan keluarganya direncanakan akan diterbangkan dari Afghanistan secepatnya.

Amerika Serikat dan beberapa negara lain kini diburu waktu untuk mengevakuasi warga serta pejabat yang masih berada di sana.  Sebuah pesawat Jerman juga dilaporkan mendarat untuk melakukan evakuasi. Taliban kembali menguasai Afghanistan setelah hampir 20 tahun negara tersebut dipimpin pemerintahan yang disokong koaliasi Amerika Serikat.

Kabul adalah kota besar terakhir yang jatuh ke Taliban setelah kelompok tersebut melakukan perlawanan selama beminggu-minggu untuk menguasasi negara tersebut. Lebih dari 60 negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris telah mengeluarkan pernyataan bersama yang intinya mengingatkan bahwa keamanan warga sipil harus dipulihkan terlebih dahulu. Mereka juga meminta Taliban untuk mengijinkan siapapun yang ingin meninggalkan negara tersebut untuk pergi dan tetap mengijinkan beroperasinya jalan serta perbatasan.

Munculnya kembali Taliban sebagai penguasa Afghanistan membuka sejarah masa lalu kelompok tersebut. Didirikan pada 1994, Taliban sebenarnya adalah sekutu Amerika Serikat sebelum pasukan gabungan NATO menginvasi negara tersebut pada 2001. Saat itu, NATO yang dipimpin Amerika Serikat memburu pimpinan Al Qaeda, Osama bin Laden, setelah meyakini bahwa bin Laden adalah otak dibalik serangan 11 September 2001 di New York.

Joe Biden pada April lalu mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan menarik pasukannya dari Afghanisran secara bertahap. Semua pasukan Amerika Serikat diharapkan sudah ditarik penuh dari negara tersebut pada 11 September mendatang.  Setelah pengumuman tersebut dan penarikan pasukan AS, Taliban mulai aktif bergerak untuk merebut kota demi kota. Puncaknya pada Minggu lalu saat mereka menguasai istana kepresidenan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...