Taliban Sebut PBB Janji Kirim Bantuan ke Afganistan

Agustiyanti
6 September 2021, 08:46
taliban, afganistan, pbb
ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ismail/hp/cf
Ilustrasi, Afganistan jatuh ke dalam krisis akibat berakhirnya bantuan luar negeri miliaran dolar AS secara tiba-tiba setelah runtuhnya pemerintahan yang didukung negara Barat dan pengambilalihan Taliban.

"PBB berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Afghanistan dan berkomitmen untuk tinggal dan memberikan untuk mereka," kata Guterres.

Konflik hingga penguasaan Taliban atas Afganistan dianggap memperburuk kondisi  ekonomi negara tersebut hingga menyebabkan pertumbuhan ekonomi berpotensi anjlok 20% pada 2021. Nilai Afgani, mata uang Afganistan, juga diperkirakan melemah jauh di level saat ini.

Anwita Basu, Kepala Asia Country Risk di Fitch Solutions - cabang analisis dan penelitian Fitch Group menyampaikan, produk domestik bruto (PDB) Afganistan akan terjun, seperti halnya Myanmar dan Suriah, dua negara yang mengalami konflik serupa.

"Kemungkinan ekonomi akan berkontraksi tajam tahun ini, negara-negara yang menghadapi keadaan serupa seperti Myanmar dan Suriah telah melihat PDB mereka runtuh sekitar 10-20%," kata Basu kepada Reuters, Minggu (22/8).

Ekonomi Afganistan tahun ini semula diperkirakan tumbuh 2,7%, setelah tahun lalu turun 2% karena pandemi Covid-19. Laju ekonomi akan dipicu mobilitas dan perdagangan yang mulai bergairah.

Namun, proyeksi itu berubah. Kekerasan, ketidakstabilan, dan korupsi dianggap akan melumpuhkan ekonomi Afganistan selama bertahun-tahun ke depan. Keadaan ini mempersulit bisnis untuk berkembang dan membuat ekonomi sebagian besar penduduk stagnan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...