Dianggap Tak Pantas, Taliban Larang Perempuan Ikuti Kegiatan Olahraga
Kriket adalah salah satu olah raga favorit di Afganistan selain Buzkashi, permainan seperti polo kuda yang memperebutkan bangkai kambing.
Selain larangan berolahraga, Taliban juga melarang pelajar perempuan untuk diajar oleh guru laki-laki serta wajib menggunakan baju abaya dan niqab. Selain itu, Taliban juga memerintahkan agar kelas antara perempuan dan laki-laki terpisah atau dibatasi dengan tirai.
Taliban juga telah bergerak untuk memperketat aturan terkait demonstrasi dan aksi protes lainnya. Mereka melarang demonstrasi apa pun yang tidak memiliki persetujuan resmi serta melarang slogan apa pun yang mungkin digunakan. Larangan ini dikeluarkan di tengah merebaknya aksi protes terhadap kekuasaan Taliban.
Dalam dekrit pertama yang dikeluarkan oleh kementerian dalam negeri baru kelompok Islam garis keras, Taliban memperingatkan lawan bahwa mereka harus mendapatkan izin sebelum protes atau menghadapi konsekuensi hukum yang berat.
Di ibu kota Kabul, unjuk rasa kecil dengan cepat dibubarkan oleh keamanan bersenjata Taliban, sementara media Afganistan melaporkan protes di kota timur laut Faizabad juga dibubarkan. Ratusan orang juga melakukan unjuk rasa pada hari Selasa (7/9), baik di ibukota dan di kota Herat, di mana dua orang di lokasi demonstrasi ditembak mati.
Pemerintah baru Taliban yang ditarik secara eksklusif dari jajaran loyalis secara resmi mulai bekerja pada hari Rabu (8/9), dengan penjaga yang keras dan mapan di semua pos utama dan tidak ada wanita, meskipun Taliban sebelumnya telah berjanji untuk membentuk pemerintahan yang inklusif.