Fumio Kishida, Mantan Bankir yang Kini Jadi Perdana Menteri Jepang

Image title
Oleh Maesaroh
30 September 2021, 10:16
Fumio Kishida, Jepang
MOFAJapan_en/twitter
Fumio Kishida terpilih sebagai PM Jepang menggantikan PM Suga
Kandidat PM Taro Kono, Fumio Kishida, Sanae Takaichi dan Seiko Noda, menghadiri sesi debat yang diadakan oleh klub Japan National Press, di Tokyo, J
Kandidat PM Taro Kono, Fumio Kishida, Sanae Takaichi dan Seiko Noda, menghadiri sesi debat yang diadakan oleh klub Japan National Press, di Tokyo ( ANTARA FOTO/Eugene Hoshiko/Pool via Reuters/HP/sa.)



Karier politik membawanya dekat dengan pemerintahan dan pada pahun 2001, dia ditunjuk sebagai Wakil Menteri Senior Bidang Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pada tahun 2005 dia kembali ke parlemen dan duduk sebagai keua koite bidang kesehatan, buruh, dan kesejahteran.

Pada periode 2007-2008, dia kembali ke pemerintahan dan menduduki sejumlah pos menteri di era kepemimpian PM Shinzo Abe dan Takeo Fukuda.  Pada tahun 2011, ayah tiga anak ini terpilih sebagai ketua dari Partai LDP di parlemen Jepang.

 Kishida ditunjuk sebagai menteri luar negeri pada 2012-2016 oleh PM Abe. Salah satu prestasi terbesarnya sebagai menteri luar negeri adalah meyakinkan mantan Presiden Amerika Serikat saat itu Barack Obama untuk berkunjung ke Hiroshima.

Obama menjadi Presiden AS pertama yang mengunjungi lokasi pengemboman nuklir di Hiroshima, sebuah kunjungan yang sangat bersejarah mengingat apa yang terjadi pada Agustus 1945.

Dilansir dari Channelnewsasia, Tobias Harris, pengamat dari Center for American Progress mengatakan Kishida akan lebih fleksibel dalam urusan politik luar negeri daripada Kono. Kendati demikian, dalam beberapa hal Kishida bisa saja bertindak konservatif.

Kishida pernah tinggal beberapa tahun di New York di mana dia mengalami tindakan rasisme. Pengalaman inilah yang menurut Tobias dinilai bisa memberikan dorongan bagi Kishida untuk bertindak adil.

 Kishida juga dikenal lebih terbuka kepada publik. Dia,  misalnya, tidak ragu untuk berdiskusi dengan pemilihnya. Dia mengundang pemilihnya untuk meninggalkan pesan di siggestion box dan membawa notebook ke acara yang dia hadiri untuk menyerap aspirasi publik.

Namun, upayanya untuk mendekatkan diri dengan publik tidak selalu mulus. Tahun lalu, dia pernah diejek publik karena memposting  foto di twitternya yang memperlihatkan istrinya tengah melayaninya makan malam dengan mengenakan celemek.

"Persoalannya adalah seberapa jauh dia mampu untuk menarik pemilih di pemilu November mendatang. Dia sedikit menarik dalam cara berkampanye tetapi pemilu sesungguhnya adalah hal lain. Persoalan lainnya adalah sejauh mana dia bisa mengembangkan kepemimpinannya,"tutur Yu Uchiyama, profesor politik dari Universitas Tokyo, se[erti dikutip dari Bloomberg.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...