Bank Sentral Turki Pangkas Suku Bunga 200 Bps Meski Inflasi Tinggi

Abdul Azis Said
22 Oktober 2021, 09:36
turki, suku bunga, bank sentral turki, suku bunga dipangkas
ANTARA FOTO/REUTERS/Presidential Press Office
Bank Sentral Turki berada di bawah tekanan Presiden Erdogan yang telah mereshuffle sejumlah petingginya.

Analis menyebut pemotongan terbaru ini sembrono karena bertentangan dengan mayoritas kebijakan bank sentral negara lain yang justru menaikkan suku bunga untuk mencegah lonjakan inflasi global.

"Langkah ini konsisten dengan pandangan Erdogan, tetapi kebijakan moneternya salah dan sekarang kami menghadapi risiko, ekonomi riil sangat dirugikan oleh mata uang itu. Semuanya hanya berakhir dengan kehancuran lira," kata analis di Commerzbank Frankfrut Ulrich Leuchtman seperti dikutip dari Reuters, Kamis (21/10).

Ekonom senior Capital Economics Jason Tuvey memperkirakan bank sentral kemungkinan akan menurunkan suku bunga lagi bulan depan. Ia mengatakan pejabat TCMB mungkin akan mempertimbangkan inflasi inti yang tinggi masih di bawah level tertingginya pada Juni, di sisi lain tekanan politik mungkin belum berakhir.

"Dengan inflasi yang cenderung turun tajam dalam beberapa bulan terakhir tahun ini dan awal tahun depan, pelonggaran agresif lebih lanjut akan terjadi," ujarnya.

Depresiasi lira menimbulkan risiko kenaikan inflasi karena Turki termasuk negara importir besar, sehingga depresiasi lira akan mendorong inflasi yang semakin tinggi melalui impor.

Langkah bank sentral Turki melonggarkan bunga justru berkebalikan dengan sikap banyak bank sentral dunia yang mulai memperketat kebijakannya. Bank sentral AS, The Fed bahkan diramal akan mempercepat kenaikan bunga pada paruh kedua tahun depan. Bank sentral Inggris (BOE) juga mulai bersiap menaikkan bunga dalam waktu dekat akibat tekanan inflasi.

Beberapa bank sentral lainnya sudah mulai mengakhir kebijakan moneter longgar. Bank sentral Selandia Baru awal bulan ini menaikkan suku bunganya 25 basis poin (bps) akibat tekanan inflasi. Ini menandai kenaikan suku bunga pertamanya dalam tujuh tahun terakhir.

Langkah serupa lebih dulu dilakukan bank sentral Korea Selatan pada Agustus lalu. Bank of Korea menaikkan suku bunga 25 bps menjadi 0,75% akibat tekanan inflasi. Negeri Ginseng tersebut menjadi negara pertama di Asia yang mulai memperketat kebijakan moneternya. Bank sentral Singapura kemudian menyusul pada pekan lalu.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...