Kasus Covid Prancis Tembus 200.000 Sehari, Menginfeksi 2 Orang/Detik

Cahya Puteri Abdi Rabbi
30 Desember 2021, 09:19
prancis, covid, corona, pandemi, omicron, gerakan 3m
ANTARA FOTO/REUTERS/Ricardo Arduengo/HP/sa.
Seorang pengunjung gereja melakukan salib selama misa hari Minggu di sebuah bangunan di sebelah Gereja Katolik Saint Therese yang sedang direnovasi setelah kerusuhan yang dipicu oleh pembatasan COVID-19 yang telah mengguncang pulau terdekat Guadeloupe, di Fort-de-France, Martinique, Minggu (28/11/2021).

Sementara di luar Eropa, Amerika Serikat (AS) mencapai kasus tertinggi sebanyak 267.000 kasus pada hari Selasa (30/12), di mana varian Omicron menyumbang 59% dari kasus tersebut.

Australia juga mencatat kenaikan kasus hampir 18.300 kasus pada Rabu (29/12), melampaui angka tertinggi sebelumnya sekitar 11.300 kasus dalam sehari.

 Tingkat penularan yang cepat dari varian baru tersebut membuat pemerintah di berbagai negara kembali menerapkan pembatasan untuk melindungi sistem kesehatan dari lonjakan pasien, namun tetap menjaga aktivitas ekonomi.

Pemerintah Italia memutuskan pada Rabu (29/12) malam untuk membatalkan periode isolasi bagi orang-orang yang telah menerima tiga suntikan vaksin Covid. Namun, pemerintah setempat tetap memperketat tindakan bagi mereka yang tidak divaksinasi.

Mulai 10 Januari mendatang, bukti vaksinasi dan hasil tes negatif dari virus corona akan diperlukan saat bepergian dengan bus, metro, kereta api, dan penerbangan domestik. Italia mencatat tambahan 98.030 kasus pada Rabu (29/12).

Kemudian, Yunani juga telah melarang perayaan Natal dan tahun baru di tempat umum, dan memberlakukan pembatasan baru pada sektor perhotelan.

Sebelumnya pembatasan ini baru akan berlaku pada Januari mendatang. Yunani mencatat rekor harian baru sebanyak 21.657 kasus pada Senin (27/12).

Bar, klub malam, dan restoran harus tutup pada tengah malam, tanpa pelanggan tetap dan tanpa musik, dengan pengecualian Malam Tahun Baru ketika mereka dapat tetap buka hingga pukul 2 pagi.

 “Langkah-langkah ini, jika diterapkan secara keseluruhan, akan memungkinkan kita mulai pertengahan Januari untuk kembali ke kehidupan normal kita,” kata Menteri Kesehatan Yunani Thanos Plevris.

Dilansir dari The Guardian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, sirkulasi simultan varian Delta dan Omicron mendorong gelombang infeksi yang mengkhawatirkan dan dapat menyebabkan peningkatan pasien rawat inap dan kematian.

WHO mengatakan, Omicron menimbulkan risiko yang sangat tinggi dan dapat menumbangkan sistem kesehatan di berbagai negara.

"Sangat memprihatinkan bahwa Omicron menyebar pada saat yang sama dengan Delta, sehingga menyebabkan tsunami kasus Covid-19," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.



Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...