Perayaan Tahun Baru di Banyak Negara Lebih Sunyi karena Omicron

Agustiyanti
1 Januari 2022, 08:39
omicron, varian omicro, tahun baru
ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha/aww/cf
Ilustrasi. Perayaan Tahun Baru di sebagian besar dunia di batalkan di tengah penyebaran varian Omicron.

"Saya mendorong semua orang untuk menikmati Tahun Baru dengan cara yang bijaksana dan hati-hati, dan cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan menonton acara London di TV," kata Wali Kota London Sadiq Khan kepada Sky News.

Sebelumnya, Inggris menerbitkan studi darei hasil penelitian satu juga kasus Omicron, kebutuhan rawat inap hanya sepertiga dari pasien yang terinfeksi varian Delta. 

“Hasilnya sesuai dengan tanda-tanda menggembirakan yang telah kita lihat," kata Susan Hopkins, Kepala Penasihat Medis di Badan Keamanan Kesehatan Inggris.

Meski begitu, banyak negara telah menerapkan kembali pembatasan untuk mencegah sistem perawatan kesehatan kewalahan akibat lonjakan kasus. 

Di New York, bola berkilauan masih akan jatuh di Times Square, tetapi kerumunan yang menghitung mundur tahun keluar ditetapkan menjadi seperempat ukuran biasanya - bertopeng, menjaga jarak, dan dengan bukti vaksin di tangan.

Hanya 15 ribu penonton yang diizinkan masuk ke area tontonan resmi, bukan sekitar 55 ribba penonton seperti biasanya. Dengan negara bagian New York melaporkan lebih dari 74 ribu kasus pada hari Kamis dan 22% tes kembali positif, beberapa kritikus bertanya-tanya apakah perayaan itu harus dilanjutkan.

Orang-orang yang bersuka ria di Madrid mengantre berjam-jam untuk masuk ke alun-alun utama Puerta del Sol di mana perayaan berlangsung dengan beberapa pos pemeriksaan keamanan, wajib menggunakan, dan kapasitas 60% dari tingkat normal.

Di Asia, sebagian besar perayaan tahun baru dibatalkan atau dibuat sederhana. Di Korea Selatan, upacara membunyikan lonceng tengah malam tradisional dibatalkan untuk tahun kedua, sementara perayaan dilarang di distrik hiburan Shibuya yang gemerlap di Tokyo, dan Perdana Menteri Fumio Kishida membuat pengunuman di Youtube untuk mendesak orang-orang memakai topeng dan membatasi jumlah di pesta.

China, tempat virus corona pertama kali muncul pada akhir 2019, dalam siaga tinggi, dengan kota Xian melaksanakan lockdown dan acara Tahun Baru di kota-kota lain dibatalkan. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...