WHO: Gejala Omicron Tak Separah Delta, Bahaya Jika Belum Vaksinasi

Agustiyanti
13 Januari 2022, 06:26
WHO, vaksinasi, omicron, varian omicron
photos.hq.who.int
Ilustrasi. WHO mencatat, lebih dari 90 negara belum memenuhi target vaksinasi 40% dari populasi mereka dan lebih dari 85% orang di Afrika belum menerima dosis pertama vaksin.

Menurut dia, Covid-19 mungkin akan menjadi endemik pada waktunya. Namun, sulit menentukan apakah ini dapat terwujud pada tahun ini.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez memperkirakan sudah waktunya mengubah cara melacak evolusi Covid-19 dengan metode yang mirip dengan flu. Hal ini lantaran tingkat kematian akibat corona telah menurun. Metode ini berarti memperlakukan virus sebagai penyakit endemik dengan tidak mencatat setiap kasus dan tidak menguji semua orang yang menunjukkan gejala.

Eropa mendeteksi lebih dari 7 juta kasus baru yang dilaporkan pada minggu pertama 2022. Direktur WHO Eropa Hans Kluge mengatakan, jumlah itu mencapai lebih dari dua kali lipat selama periode dua minggu.

"Pada tingkat ini, Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan memperkirakan lebih dari 50% populasi di wilayah tersebut akan terinfeksi Omicron dalam 6-8 minggu ke depan," kata Kluge, merujuk pada pusat penelitian di University of Washington.

Kementerian Kesehatan memperkirakan puncak kasus varian Omicron di Indonesia terjadi pada bulan depan. "Prediksinya pada minggu pertama dan kedua Februari," kata Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi kepada Katadata.co.id, Selasa (11/1).

Kemenkes memperkirakan kasus Covid-19 bisa lebih rendah dari kisaran 20 ribu-25 ribu kasus per hari. Di sisi lain, masih ada potensi kasus harian mencapai 50 ribu kasus per hari.

Kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat dalam beberapa hari terakhir. Pada Kamis (13/1), pasien Covid-19 bertambah 646 orang per 12 Januari 2022. Total Kasus mencapai 4.268.097 dengan 4.116.962 pasien dinyatakan sembuh dan 144.150 orang meninggal dunia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...