Dolar AS Menguat ke Level Tertinggi 20 Tahun Jelang Pertemuan The Fed
Selain kebijakan yang akan diambil pada rapat The Fed, pelaku pasar juga akan mencermati pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell. Pernyataan ini bisa menjadi indikasi apakah The Fed akan terus menaikkan suku bunga untuk melawan kenaikan tekanan harga, bahkan jika ekonomi melemah.
Sejatinya, level indeks dolar AS pada penutupan perdagangan Senin (2/5) sudah menurun dibandingkan 28 April lalu, di mana posisinya berada di level 103,93. Namun, posisi pada akhir perdagangan kemarin masih merupakan level tertinggi sejak Desember 2002.
Kekhawatiran pertumbuhan global juga telah mendorong permintaan untuk dolar AS. Pasalnya, Tiongkok dilaporkan telah menutup kota-kota besarnya (lockdown) sebagai upaya untuk membendung penyebaran Covid-19. Pihak berwenang di Shanghai pada awal pekan ini melaporkan 58 kasus baru di luar daerah yang dikunci ketat, sementara Beijing terus menguji jutaan orang.
Aktivitas pabrik Tiongkok juga dilaporkan berkontraksi pada kecepatan yang lebih curam pada April 2022 karena lockdown menghentikan produksi industri dan mengganggu rantai pasokan. Hal ini meningkatkan kekhawatiran perlambatan ekonomi tajam pada kuartal kedua yang akan membebani pertumbuhan global.