Amerika Serikat Siapkan Strategi Setop Impor Uranium dari Rusia

Image title
Oleh Abdul Azis Said
6 Mei 2022, 09:33
Rusia, uranium
ANTARA FOTO/REUTERS/Bernadett Szabo/hp/sad.
Demonstrasi mendukung Ukraina di tengah invasi Rusia, di Budapest, Hongaria, Sabtu (30/4/2022).

"Jika kami tak mengambil pasokan dari Rusia, kami ingin memastikan kami memiliki kemampuan untuk terus menjaga armada tetap bertahan," ujarnya.

Di samping itu, ia juga mengatakan di depan Senat bahwa pihaknya akan menyediakan sekitar 20 ton uranium high-assay low-enriched uranium (HALEU). Pasokan ini diharap bisa dipakai untuk reaktor canggih yang sedang dikembangkan di negara bagian Wyoming dan Washington untuk kebutuhan listrik di masa mendatang.

AS bukan satu-satunya yang bergantung terhadap kiriman dari Rusia. Mengutip Cleanenergywire.org, menurut laporan Friends of the Earth Germany (BUND), Nuclear Free Future Foundation, Rosa Luxemburg Foundation, Greenpeace dan Ausgestrahlt, reaktor nuklir di Eropa sangat bergantung dari impor uranium Rusia. Pada 2020, 20,2% kebutuhan uranium tersebut dikirim dari Rusia dan 19,1% dari sekutu Rusia.

Kebutuhan uranium terbesar terutama di Eropa Timur dengan 18 pembangkit listrik tenaga nuklir yang mengandalkan kiriman dari perusahaan pelat merah Rusia Rosatom. Namun, sejauh ini sedikit pembicaraan terkait upaya membatasi impor uranium sekalipun pada saat yang sama Uni Eropa sudah menjalankan larangan impor untuk energi fosil dari Rusia.

Rusia selama ini berkontribusi mengekspor 10 produk komoditas terutama energi. Nilai total ekspor Rusia pada 2021 mencapai US$ 491,6 miliar. Berikut daftar produk ekspor Rusia:

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...