PBNU: Transformasi Pola Pikir Agar Agama Tidak Jadi Senjata Politik

Aryo Widhy Wicaksono
12 Mei 2022, 17:26
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menjadi pembicara utama dalam Forum on Common Values among Religious Followers. Foto/ist
Foto/istimewa
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menjadi pembicara utama dalam Forum on Common Values among Religious Followers. Foto/ist

Liga Muslim Dunia atau Rabithah ‘Alam Islami, menyelenggarakan Forum on Common Values among Religious Followers atau Forum Nilai-Nilai Bersama di antara Pengikut Beragama.

Forum ini digelar sejalan dengan tujuan Liga Muslim Dunia untuk mengkonsolidasikan peran globalnya sebagai organisasi non-pemerintah internasional independen, yang bekerja untuk meningkatkan kesadaran terhadap nilai-nilai Islam.

Pertemuan yang digelar di Riyadh, Arab Saudi, turut dihadiri banyak pemimpin agama dan cendekiawan muslim, termasuk tamu yang mewakili agama lain.

Salah satu undangan pada forum ini adalah Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, yang hadir sebagai salah seorang pembicara utama.

Pria yang akrab disapa Gus Yahya ini pun menyampaikan apresiasinya kepada Sekjen Rabithah ‘Alam Islami, Muhammad bin Abdul Karim Al Issa, karena telah mengundangnya untuk menghadiri forum global tersebut.

“Tahun lalu saya berpidato dalam International Religious Freedom Summit di Washington, DC, membicarakan pentingnya mengidentifikasi nilai-nilai yang sudah kita pegangi bersama sebagai landasan dialog dan kerja sama antar agama. Dan hari ini kita berkumpul untuk keperluan itu,” kata Ketua Umum PBNU dalam pidatonya, Kamis (12/5).

Ke depannya, menurut Gus Yahya, perlu menyiapkan langkah lanjutan dari upaya tersebut dengan membangun strategi bersama untuk mentransformasikan pola pikir umat beragama.

Sebab menurutnya, masih banyak kalangan umat beragama yang memandang hubungan antar agama sebagai kompetisi politik, sehingga agama diperalat sebagai senjata politik untuk memperebutkan kekuasaan.

"Pola pikir ini harus diubah karena akan merusak harmoni sosial di antara kelompok agama yang berbeda-beda dan memustahilkan kelompok-kelompok yang berbeda itu hidup berdampingan secara damai,” jelasnya.

Dalam pidato pembukaannya, Sekjen Rabithah ‘Alam Islami menegaskan bahwa tujuan forum itu adalah untuk membangun bersama visi berkeadaban untuk mengkonsolidasikan nilai-nilai moderasi dalam masyarakat, menangkal ancaman pemikiran ekstrim antar kelompok serta mengubah konflik yang tercipta di antara berbagai agama serta beragam lingkungan budaya, agar memiliki kesepahaman, kerja sama dan solidaritas.

Halaman:
Reporter: Aryo Widhy Wicaksono

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...