Kemlu Dalami Informasi Belasan WNI Tewas di Tahanan Imigrasi Malaysia

Aryo Widhy Wicaksono
28 Juni 2022, 18:11
Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) bermasalah bersiap untuk turun dari truk Imigresen Malaysia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kamis (28/4/2022).
ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/tom.
Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) bermasalah bersiap untuk turun dari truk Imigresen Malaysia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kamis (28/4/2022).

Sebelumnya, menyitir kantor berita Antara, KBMB melaporkan 18 WNI meninggal dunia di Depot Tahanan Imigrasi Tawau, Sabah, Malaysia sejak Januari 2021 hingga Maret 2022.

Laporan KBMB mengungkapkan para WNI tersebut meninggal dunia karena diduga mengalami penganiayaan. Sejumlah deportan WNI juga diduga menerima bentuk hukuman yang tidak manusiawi, serta penyiksaan.

Menanggapi laporan tersebut, Koordinator Fungsi Konsuler KJRI Kota Kinabalu Yusuf Suryanegara, mengatakan pihak KJRI selalu memantau keadaan WNI di tiga Rumah Tahanan Imigrasi (Depot Imigresen) yang berada di wilayah kerjanya, yaitu di Kota Kinabalu, Papar, dan Sandakan.

"KJRI Kota Kinabalu mengupayakan pemulangan WNI segera setelah proses hukum dan masa hukuman selesai," kata Yusuf seperti dikutip Antara.

Menurutnya, tercatat sekitar 230 WNI berada di tiga Depot Imigresen yang keberadaannya akan terus dalam pantauan KJRI dan akan difasilitasi proses pemulangannya, termasuk pelaksanaan verifikasi dan pemberian dokumen perjalanan.

KJRI Kota Kinabalu juga melakukan pendampingan pada setiap pemulangan yang dilakukan melalui Pelabuhan Tawau, Sabah.

Berdasarkan data KJRI Kota Kinabalu, selama 2022 tercatat satu WNI meninggal di Depot Imigresen Papar. Sementara pada 2021, tercatat ada delapan WNI yang meninggal. Mereka tersebar enam WNI di Depot Imigresen Sandakan, satu di Depot Imigresen Papar, dan satu di Depot Imigresen Kota Kinabalu.

Penyebab kematian tercatat dikarenakan sakit dan terpapar COVID-19.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...