Petugas Imigrasi Cegah Adik Presiden Sri Lanka ke Luar Negeri

Happy Fajrian
12 Juli 2022, 20:46
sri lanka, krisis sri lanka, basil rajapaksa, gotabaya rajapaksa
ANTARA FOTO/REUTERSaww.
Demonstran menyerbu kediaman presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa pada Sabtu (9/7). Hari ini, Selasa (12/7), adik Gotabaya, Basil Rajapaksa dicegah petugas imigrasi bandara Kolombo meninggalkan negara.

Para petugas imigrasi Sri Lanka pada Selasa (12/7) mencegah adik Presiden Gotabaya Rajapaksa, Basil Rajapaksa, terbang meninggalkan negara itu. Tidak diketahui ke mana tujuan Basil yang juga berkewarganegaraan Amerika Serikat (AS) tersebut.

Menurut Asosiasi Petugas Imigrasi dan Emigrasi Sri Lanka, anggotanya menolak melayani Basil Rajapaksa di ruang tunggu keberangkatan VIP di bandara Kolombo.

“Mengingat kerusuhan di Sri Lanka, pejabat imigrasi berada di bawah tekanan luar biasa untuk tidak mengizinkan orang-orang tingkat atas meninggalkan negara,” kata kepala asosiasi, K.A.S. Kanugala, seperti dikutip Reuters.

Basil Rajapaksa sebelumnya menjabat sebagai menteri keuangan. Ia mundur pada awal April ketika aksi protes dan kerusuhan merebak di penjuru negara Sri Lanka imbas kekurangan bahan bakar, makanan, dan kebutuhan pokok lainnya. Basil juga mundur dari kursinya di parlemen pada Juni.

Sementara kakaknya, Gotabaya Rajapaksa, akan mengundurkan diri sebagai presiden besok, Rabu (13/7) untuk memberi jalan bagi pemerintahan bersatu, setelah ribuan pengunjuk rasa menyerbu kediaman resminya dan juga perdana menteri pada Sabtu (9/7) menuntut penggulingan mereka.

Para pemrotes telah menyatakan tekad untuk tidak akan beranjak dari lokasi tersebut sampai keduanya mundur. Gotabaya Rajapaksa pun belum terlihat di depan umum sejak Jumat (8/7) dan saat ini keberadaannya tidak diketahui.

Parlemen akan memilih penggantinya pada 20 Juli mendatang. Partai oposisi utama telah mencalonkan pemimpinnya, Sajith Premadasa, putra seorang presiden yang terbunuh untuk menempati kursi kepresidenan.

Menurut Kanugala, asosiasi petugas imigrasi dan emigrasi khawatir dengan keamanan para anggotanya. Sehingga sampai akar masalahnya diselesaikan, petugas imigrasi yang bekerja di ruang VIP memutuskan untuk menarik layanan mereka.

Gambar-gambar yang memperlihatkan Basil sedang berada di ruang tunggu VIP bandara dimuat oleh media lokal dan tersebar di media sosial. Beberapa orang menunjukkan kemarahan terhadap usaha Basil meninggalkan Sri Lanka. Seorang pejabat tinggi pada partai berkuasa mengungkapkan bahwa Basil masih berada di dalam negeri.

Keluarga Rajapaksa, termasuk mantan Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa, telah mendominasi politik Sri Lanka, negara berpenduduk 22 juta jiwa, selama bertahun-tahun. Sebagian besar rakyat Sri Lanka menyalahkan keluarga itu atas kesengsaraan yang sedang mereka alami.

Negara yang bergantung pada sektor pariwisata itu terpukul hebat antara lain oleh pandemi Covid-19 serta penurunan pengiriman uang dari para warga Sri Lanka yang berada di luar negeri.

Keluarga Rajapaksa menerapkan pemotongan pajak pada 2019 yang berdampak besar pada keuangan negara. Sementara itu, cadangan devisa yang menyusut menyebabkan impor bahan bakar, makanan, dan obat-obatan harus dibatasi.

Pembelian bensin dijatah. Orang-orang harus mengantre panjang di depan toko-toko yang menjual gas. Inflasi utama pada Juni mencapai 54,6%. Bank sentral memperingatkan bahwa angka itu bisa meroket hingga 70% dalam bulan-bulan mendatang.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...