Swedia Temukan Bukti Ledakan di Nord Stream, Perkuat Dugaan Sabotase
Investigasi di lokasi kebocoran pipa gas Nord Stream 1 dan 2 menemukan bukti ledakan yang memperkuat dugaan sabotase jalur pengiriman gas penting dari Rusia ke Eropa itu.
Pihak berwenang Swedia dan Denmark telah menyelidiki empat kebocoran setelah jaringan pipa, yang menghubungkan Rusia dan Jerman melalui Laut Baltik dan telah menjadi fokus dalam krisis Ukraina, rusak pada awal pekan lalu.
Eropa tengah menyelidiki penyebab kebocoran Nord Stream 1 dan 2 sementara Rusia menuding negara-negara Barat sebagai pelaku sabotase tersebut. Terutama Amerika Serikat yang menurut Presiden Rusia Vladimir Putin tengah berupaya meningkatkan ekspor LNG ke Eropa. Hal ini telah dibantah oleh Gedung Putih.
Benua Biru bergantung pada Rusia untuk sekitar 40% dari kebutuhan gasnya, menghadapi krisis energi setelah Moskow menghentikan pasokan gas melalui pipa Nord Stream 1 sebagai balasan sanksi atas invasi ke Ukraina.
“Setelah menyelesaikan investigasi , dinas keamanan Swedia dapat menyimpulkan bahwa telah terjadi ledakan di Nord Stream 1 dan 2 di zona ekonomi Swedia,” kata pihak kepolisian Swedia, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (7/10).
Mereka menambahkan bahwa ada kerusakan parah pada jaringan pipa gas dan telah mengambil beberapa materaial dari lokasi yang sekarang akan dianalisis. “Bukti yang ada telah memperkuat kecurigaan sabotase,” tambahnya.
Penyelidikan TKP yang dilakukan oleh Penjaga Pantai dan Angkatan Laut Swedia akan melibatkan kendaraan tak berawak, kata juru bicara angkatan laut Swedia Jimmie Adamsson. “Pipa-pipa itu berada di kedalaman 70-80 meter dan di kedalaman itu Anda menggunakan kendaraan bawah air tanpa awak,” ujarnya.
Rusia Tak Dilibatkan dalam Proses Investigasi
Rusia mengatakan telah diberitahu melalui saluran diplomatik bahwa mereka tidak dapat bergabung dalam penyelidikan.
“Sampai sekarang, tidak ada rencana untuk meminta pihak Rusia bergabung dalam penyelidikan,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa Moskow menjawab tidak mungkin melakukan penyelidikan objektif tanpa partisipasinya.
Operator jaringan pipa milik Rusia dan mitra Eropa mengatakan minggu ini mereka tidak dapat memeriksa bagian yang rusak karena otoritas Denmark dan Swedia telah menutup daerah itu pada hari Senin.
Otoritas Penuntutan Swedia mengatakan pada hari Kamis bahwa daerah itu, di mana gas yang dimuntahkan ke laut selama hampir seminggu, tidak lagi ditutup.
Tidak mungkin membiarkan orang lain mengambil bagian dalam penyelidikan kriminal Swedia, kata menteri kehakiman Swedia pada hari Rabu dalam menanggapi Kremlin.
Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod mengatakan kepada Reuters pada hari Kamis bahwa satuan tugas yang dipimpin polisi antara Denmark, Swedia dan Jerman bertanggung jawab.
Maria Zakharova, juru bicara kementerian luar negeri Rusia, mengatakan pada hari Kamis bahwa Moskow akan menuntut penyelidikan yang komprehensif dan terbuka yang mencakup pejabat Rusia dan Gazprom. “Tidak mengizinkan pemilik (pipa) untuk menyaksikan penyelidikan berarti ada sesuatu yang disembunyikan,” ujarnya.
Pemerintah Swedia tidak menerima permohonan dari Gazprom atau Nord Stream untuk menyelidiki kerusakan itu sendiri, kata seorang juru bicara menteri perusahaan.