Biografi John Stuart Mill, Filsuf dan Ekonom Asal Inggris

Annisa Fianni Sisma
13 Januari 2023, 14:33
John Stuart Mill
Britannica.com
Ilustrasi, John Stuart Mill.

Sebelumnya, pada 1822 John Stuart Mill membaca Eksposisi Dumont tentang doktrin Jeremy Bentham dalam Traites de Legislation. Karya itu meninggalkan kesan abadi kepadanya. Setelah itu, pada 1822 hingga 1823, John Stuart Mill mendirikan Utilitarian Society bersama teman-temannya.

John Stuart Mill juga sempat menerbitkan karya The Examiner pada 1830 setelah kunjungannya ke Paris. Ia berkenal dengan kaum liberal yang lebih muda dan dianggap sebagai tanda kembalinya John Stuart Mill ke masa penuh harapan.

Pada 1832 hingga 1833, ia menyumbang banyak esai ke Tait’s Magazine, The Jurist, dan The Monthly Repository. Kemudian, Sir William Molesworth mendirikan The London Review dan menjadikan John Stuart Mill sebagai editor.

The London Review merupakan gabungan dari The London dan Westminster Review. John Stuart Mill menjabat sebagai editor hingga 1840. Selanjutnya sejak 1840, ia menerbitkan artikel di The Edinburgh Review.

Berikutnya, John Stuart Mill juga menulis karya yang sistematis tentang logika dan ekonomi politik. Ia semakin tertarik terhadap kemanusiaan. John Stuart Mill juga dipengaruhi oleh filsuf positivis Prancis Auguste Comte.

Pada 1844, ia menerbitkan the Essays on Some Unsettled Questions of Political Economy yang telah ditulis beberapa tahun sebelumnya. Esai ini dianggap sebagai solusi dari masalah teknis tentang distribusi keuntungan perdagangan internasional, pengaruh konsumsi pada produksi, definisi tenaga kerja produktif dan yang tidak produktif, hubungan antara keuntungan dan upah, dan lain sebagainya.

Kemudian, ia menulis karyanya yang berjudul Principles of Political Economy yang terbit pada 1848. Setelah itu, John Stuart Mill mempelajari tentang pertanyaan sosial yang sama pentingnya dengan pertanyaan politik.

Selama tujuh tahun pernikahannya, John Stuart Mill menjadi semakin tertarik karya British East India Company. Pada 1856 ia ditetapkan sebagai kepala kantor pemeriksa di India House selama 2 tahun hingga perusahaan itu dibubarkan pada 1858.

Akhir Hayat John Stuart Mill

Ia memutuskan pensiun dan sang istri beberapa waktu setelahnya meninggal dunia di Prancis. Ia pun menghabiskan sisa hidupnya di vila di Saint-Veran dekat Avignon, Prancis. John Stuart Mill kemudian kembali ke Blackheath sesekali.

Pada 1859, karyanya On Liberty terbit yang didedikasikan untuk sang istri. Kemudian karyanya yang berjudul Considerations on Representative Government juga muncul pada 1861 yang mensistematisasikan pendapat yang telah diajukan dalam banyak artikel dan esai.

Kemudian pada 1867m John Stuart Mill menjadi salah satu pendiri bersama Ny. P.A. Taylor, Emily Davies dalam National Union of Women’s Suffrage Societies, aktivitas publik ini mengenai hak pilih perempuan.

Beberapa tahun kemudian, ia turut berkontribusi dalam Asosiasi Reformasi Kepemilikan Tanah beberapa bulan sebelum kematiannya. John Stuart Mill akhirnya meninggal pada 1873 dan sebuah patung John Stuart Mill dari perunggu pun berdiri di tanggul Thames di London. Tak hanya itu, salinan potret John Stuart Mill karya George Frederick Watts juga tergantung di Galeri Nasional di sana.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...