Indonesia Usulkan FTA Terbatas dengan AS untuk Ekspor Nikel

Image title
29 Juni 2023, 06:47
FTA, nikel
ANTARA FOTO/Jojon/hp..
Ilustrasi, kepulan asap dari pembakaran nikel di kawasan industri PT Obsidian Stainless Steel (OSS) nampak dari pelabuhan bongkar muat nikel di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (27/2/2023).

Indonesia telah mengusulkan perjanjian perdagangan bebas terbatas (free trade agreement/FTA), dengan Amerika Serikat (AS), yang akan memungkinkan nikel dan komoditas penting lainnya yang digunakan dalam produksi kendaraan listrik untuk dikirim ke AS. Adanya FTA memungkinkan perusahaan Indonesia dalam rantai pasokan kendaraan listrik mendapatkan keuntungan dari kredit pajak AS.

Mengutip ASEAN Briefing, AS meluncurkan panduan baru tentang kredit pajak kendaraan listrik di bawah Undang-undang Pengurangan Inflasi atau Inflation Reduction Act IRA), yang mencakup paket energi bersih senilai US$ 369 miliar.

Berdasarkan IRA, perusahaan memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit pajak sebesar US$ 7.500 jika memenuhi salah satu dari dua kriteria. Pertama, sebanyak 40% mineral yang digunakan untuk produksi baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) harus diekstraksi atau diproses di AS, atau dengan salah satu mitra dagang bebasnya. Kedua, setidaknya setengah dari komponen baterai harus diproduksi di Amerika Utara.

Selain itu, mulai 2024 EV yang mendapat manfaat dari kredit pajak tidak dapat berisi komponen dari "entitas asing yang menjadi perhatian", dan mulai 2025 kendaraan tidak dapat memiliki bahan penting yang bersumber, diekstraksi, dan diproses oleh entitas asing yang menjadi perhatian.

Seperti diketahui AS hanya memiliki 0,4% cadangan nikel global dan hanya memproduksi 18.000 metrik ton per tahun. Selanjutnya, mitra FTA AS menyumbang kurang dari 10% dari produksi nikel global. Sebagai informasi, kemitraan ini tidak mencakup eksportir nikel utama global seperti Indonesia, Rusia, dan Filipina.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...