OECD: Pelambatan Ekonomi Cina Mengancam Pertumbuhan Global

Hari Widowati
25 September 2023, 09:52
Krisis di sektor properti membayangi pertumbuhan ekonomi Cina.
123RF.com/Liu Fuyu
Krisis di sektor properti membayangi pertumbuhan ekonomi Cina.

Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) menyatakan pelambatan ekonomi Cina yang lebih dalam dari perkiraan menjadi ancaman utama terhadap pertumbuhan ekonomi global selain risiko geopolitik. Kepercayaan konsumen yang lemah dan sektor properti yang dibayangi risiko gagal bayar sejumlah pengembang properti yang memiliki leverage tinggi menjadi pusat kekhawatiran tersebut.

Dalam OECD Economic Outlook, Interim Report September 2023, lembaga internasional itu memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Cina pada 2023 hanya sebesar 5,1%, proyeksi ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar 5,15%. Perekonomian negara Xi Jinping itu akan semakin melambat ke level 4,6% pada 2024.

"Cakupan dan efektivitas dukungan kebijakan pemerintah Cina bakal lebih terbatas dibandingkan sebelumnya. Meningkatnya utang publik, terutama untuk sarana investasi pemerintah daerah, membatasi ruang lingkup inisiatif fiskal berskala besar, dan pelemahan di pasar perumahan mengganggu saluran utama pelonggaran kebijakan moneter," kata OECD dalam laporan tersebut.

Berdasarkan skenario yang disusun OECD, penurunan sebesar 3 poin persentase terhadap pertumbuhan permintaan domestik Cina akan berdampak pada penurunan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 0,6 poin persentase. Jika terjadi pengetatan kondisi keuangan global yang signifikan, penurunannya bisa mencapai 1 poin persentase.

"Pelambatan ekonomi Cina yang lebih dalam akan berdampak pula pada pertumbuhan ekonomi negara-negara yang menjadi mitra perdagangannya dan menyeret kepercayaan dunia usaha," ujar OECD.

Secara umum, OECD menilai perekonomi global pada semester pertama tahun ini lebih kuat dibandingkan proyeksi sebelumnya. Namun, prospek pertumbuhan ekonomi global masih lemah, inflasi yang tinggi, dan risiko-risiko lain yang signifikan berpotensi menahan pertumbuhan ekonomi.

OECD memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada 2023 mencapai 3% kemudian melambat menjadi 2,7% pada 2024. India akan mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada 2023 dan 2024 masing-masing sebesar 6,3% dan 6%. Cina di posisi kedua dengan pertumbuhan ekonomi 5,1% pada 2023 dan 4,6% pada 2024. Adapun Indonesia di posisi ketiga dengan pertumbuhan ekonomi 4,9% pada 2023 dan 5,2% pada 2024.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...