Inflasi Turki Dekati 65%, Bank Sentral Terus Naikkan Suku Bunga

Hari Widowati
6 Februari 2024, 11:00
Inflasi Turki pada Januari 2024 mencatat lonjakan bulanan terbesar sejak Agustus 2023 dengan kenaikan 6,7% dari bulan Desember tahun lalu.
ANTARA FOTO/REUTERS/Umit Bektas/wsj/cf
Inflasi Turki pada Januari 2024 mencatat lonjakan bulanan terbesar sejak Agustus 2023 dengan kenaikan 6,7% dari bulan Desember tahun lalu.

Gubernur Bank Sentral Mundur

Angka inflasi terbaru ini muncul hanya beberapa hari setelah gubernur bank sentral Turki, Hafize Gaye Erkan, mengumumkan pengunduran dirinya, pada Jumat (2/2). Erkan mengatakan bahwa keputusan ini disebabkan oleh kampanye "pembunuhan karakter" yang dilakukan terhadap dirinya dan kebutuhan untuk melindungi keluarganya.

Erkan menjadi Gubernur Bank Sentral Turki melalui keputusan presiden pada Juni 2023. Ia memimpin perubahan kebijakan moneter Turki dan serangkaian kenaikan suku bunga bersama dengan Menteri Keuangan Turki Mehmet Simek.

Sabtu (3/2) lalu, Erkan digantikan oleh Deputi Gubernur Bank Sentral Fatih Karahan, yang menghabiskan hampir satu dekade sebagai seorang ekonom di Federal Reserve Bank of New York.

"Angka-angka inflasi Januari ini menunjukkan berlanjutnya kekuatan inflasi sektor jasa dan dapat memberikan tekanan pada gubernur bank sentral yang baru untuk memulai kembali siklus pengetatan bank sentral," kata Liam Peach, ekonom pasar negara berkembang senior di Capital Economics yang berbasis di London, dalam risetnya, seperti dikutip CNBC.com

"Fakta bahwa inflasi tidak naik secara signifikan lebih dari yang diperkirakan di bulan Januari adalah positif mengingat ketidakpastian mengenai dampak kenaikan upah minimum," tulis Peach. Namun, angka-angka tersebut menunjukkan sedikit kemunduran pada proses disinflasi dan menyoroti berlanjutnya kekuatan inflasi jasa. Untuk saat ini, perkiraan inflasi akhir tahun yang diproyeksikan bank sentral sebesar 36% tetap dipertahankan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...