Serangan Israel saat Idul Fitri Tewaskan Putra dan Cucu Pemimpin Hamas

Dini Pramita
11 April 2024, 08:16
Ilustrasi. Mohammed Salem Warga Palestina duduk di tenda darurat di tengah puing-puing rumah mereka yang dihancurkan oleh serangan udara Israel selama pertempuran Israel-Hamas di Gaza, Minggu (23/5/2021). Serangan Hamas pada Idul Fitri menewaskan 14 pend
ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem/RWA/sa.
ilustrasi. Mohammed Salem Warga Palestina duduk di tenda darurat di tengah puing-puing rumah mereka yang dihancurkan oleh serangan udara Israel selama pertempuran Israel-Hamas di Gaza, Minggu (23/5/2021).
Button AI Summarize

Serangan udara yang dilancarkan pasukan Israel ke Palestina tak berhenti, meskipun masyarakat Palestina tengah merayakan ibadah keagamaan Idulfitri. Dalam sebuah serangan yang diluncurkan pada Rabu (10/4/2024), malam waktu setempat, menewaskan tiga anak laki-laki dan empat cucu dari pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

Mengutip Al Jazeera, ketiga anak tersebut adalah Amir, Mohammad, dan Hazem Haniyeh. Israel mengklaim ketiganya sebagai pejuang Hamas yang terlibat aktif dalam operasi militer. Militer Israel dalam sebuah pernyataan singkat mengatakan serangan udara diluncurkan di 'pusat Gaza', tetapi tidak disebutkan secara detail wilayah yang dimaksud dan tidak memberikan laporan mengenai tewasnya anak-anak dan cucu pemimpin Hamas, sampai media lokal Palestina yang mengabarkan berita kematian tersebut.

Mengutip The New York Times, Haniyeh mengumumkan kematian anggota keluarganya akibat serangan udara Israel itu dengan menyebut mereka sebagai martir, tanpa menjelaskan secara spesifik peran ketiga anak laki-lakinya dalam Hamas. "Seluruh rakyat kami dan keluarga warga Gaza telah membayar harga yang mahal dengan darah anak-anak mereka, dan saya adalah salah satu dari mereka,” katanya dalam pernyataan tersebut.

Dia menambahkankan, "Darah anak-anak saya tidak lebih berharga dibandingkan darah sekitar 32.000 orang yang menurut otoritas kesehatan Gaza telah terbunuh sejak perang dimulai pada bulan Oktober."

Haniyeh menegaskan serangan fatal yang merenggut anggota keluarganya itu tidak akan mengubah posisi Hamas dan membuatnya melunak. Ia mengatakan Hamas tetap pada posisinya dalam negosiasi dengan Israel melalui mediator internasional yang berusaha menjadi perantara gencatan senjata dan menjamin pembebasan sandera yang ditahan di Jalur Gaza.

Ia mengatakan, "Apa yang gagal diambil musuh melalui pembunuhan, penghancuran dan pemusnahan, tidak akan dia ambil dalam perundingan," kata dia dalam pernyataan resmi usai serangan mematikan tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...