Nasib Generasi Sandwich, Terjepit Beban di Tengah Penurunan Pendapatan

Pingit Aria
29 Juli 2020, 18:40
Nasabah milenial melakukan pemesanan ST005 sebagai alternatif investasi melalui Mandiri Syariah Internet Banking, di Jakarta, Senin (12/8/2019).
ANTARA FOTO/AUDY ALWI
Ilustrasi perempuan pekerja.

Cukupi Dana Darurat

Widya juga menekankan pentingnya dana darurat di masa pandemi. Pasalnya, sesoerang yang memiliki dana darurat, meski mengalami penurunan pendapatan hingga 30% akan lebih mampu bertahan tanpa menjual asetnya.

Rasio dana darurat, menurut Widya, harus ditabung setidaknya 20% dari pendapatan bulanan. Selanjutnya, dana darurat ideal di masa krisis bagi mereka yang sudah berkeluarga disarankan sebanyak 12 kali pengeluaran bulanan.

“menurut saya sih harus mulai aware sama dana darurat, manfaatnya kan bisa terasa di masa sulit seperti ini. Dana darurat juga bisa jadi alternatif bila ada pengeluaran tidak terduga,” Ujar Widya.

Hasil riset Jakpat terhadap 1343 responden pada Mei lalu juga menemukan bahwa 67% generasi sandwich yang tidak memiliki dana darurat menjadi pesimistis dengan kondisi keuangannya saat masa pandemi ini.

Jika Harus Berutang...

Dalam mencukupi kebutuhan, mayoritas responden masih bergantung pada sisa tabungan. Meski begitu, ada 28% responden yang terpaksa berhutang.

Menurut Widya yang merupakan financial planner dari Finansialku itu, bila terpaksa harus meminjam dana, utamakan mencari pinjaman ke perseorangan agar terhindar dari bunga kredit. Hal ini dapat membantu generasi sandwitch terhindar dari beban baru, yakni bunga pinjaman.

“Bunga berjalan terus, jadi menghindari bunga berjalan ketika membuat pinjaman,” ujar Widya.

Reporter: Muhamad Arfan Septiawan

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...