Menteri Edhy Sebut BBM Bersubsidi untuk Nelayan Rawan Dikuasai Preman

Image title
18 Desember 2019, 16:59
Menteri Edhy Sebut BBM Bersibsidi untuk Nelayan Rawan Dikuasai Preman.
ANTARA FOTO/Rahmad
Ilustrasi kapal motor nelayan. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan solar bersubsidi untuk nelayan rawan diselewengkan.

Sebelumnya, pemerintah memutuskan menambah kuota solar bersubsidi sebesar 1,5 juta kiloliter (KL) tahun ini untuk mengantisipasi kelangkaan BBM. Dengan begitu, kuota solar subsidi yang tadinya hanya 14,5 juta KL, naik menjadi 16 juta KL.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan pihaknya bakal bekerja dengan batasan kuota solar bersubdisi yang baru ditetapkan pemerintah. "Dengan begitu, kelangkaan di beberapa daerah dapat kami antisipasi. Ini angka yang akan kami jadikan dasar penyaluran bio solar pada 2019 yaitu angkanya 16 juta KL," ujar Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII, Kamis (28/11).

(Baca: Dapat Tambahan Kuota, Pertamina Atasi Kelangkaan Solar Subsidi)

Pertamina sebenarnya telah memproyeksi kuota solar subsidi bakal habis pada November 2019. Ini dikarenakan ada lonjakan pembelian sejak awal September 2019 khususnya di wilayah perkebunan dan pertambangan.

Selain itu, dibukanya jalur tol baik di Jawa maupun di Sumatera juga menyebabkan kebutuhan solar meningkat. "Dengan tren demand seperti itu, maka kuota 2019 akan habis di akhir November," kata Nicke.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk menambah kuota BBM jenis solar subsidi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pelaksana Tugas Dirjen Migas Djoko Siswanto memproyeksi penambahan kuota solar subsidi mencapai 1,5 juta kiloliter (KL) hingga akhir tahun ini.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...