Heboh Konflik Kepentingan Surat Stafsus Jokowi, CEO Amartha Minta Maaf

Desy Setyowati
14 April 2020, 11:01
Stafsus Jokowi Jelaskan Surat untuk Camat Dukung Amartha Lawan Corona
Amartha
Pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Amartha Andi Taufan Garuda Putra

“Dukungan tersebut, murni atas dasar kemanusiaan dan dengan biaya Amartha dan donasi masyarakat, yang akan dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel,” katanya.

Ia menekankan bahwa dukungan yang diberikan tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun daerah (APBD).  “Apapun yang terjadi, saya tetap membantu desa dalam kapasitas dan keterbatasan saya,” ujar Andi.

Andi diangkat sebagai staf khusus Presiden Jokowi pada November tahun lalu. Selain Andi, ada sederet generasi muda dan pendiri startup yang diangkat. Dua di antaranya Putri Tanjung, anak pengusaha Chairul Tanjung dan pendiri Ruangguru Adamas Belva Syah Devara.

(Baca: Dapat Kucuran Dana, Amartha Siap Ekspansi ke Seluruh Indonesia)

CEO Amartha tersebut ulus dari Institut Teknologi Bandung jurusan Manajemen Bisnis. Pria berusia 32 tahun ini melanjutkan pendidikan di Harvard University dan meraih gelar Master of Public Administration pada 2016.

Sebelum mendapat gelar master, ia sempat bekerja sebagai konsultan untuk IBM Global Business Services. Dari sini ia melihat banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses finansial.

Andi lalu keluar dari pekerjaan rutinnya itu pada 2009 dan mendirikan perusahaan rintisan atau startup Amartha setahun kemudian. Keinginannya kala itu yakni memberikan akses keuangan kepada masyarakat desa, terutama yang terlilit hutang rentenir.

(Baca: 4 Staf Khusus Jokowi Kelola Startup Dinilai Rawan Konflik Kepentingan)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu, Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...