Harga Minyak Anjlok, SKK Migas Hitung Harga Keekonomian Produksi
Sementara itu, rata-rata biaya produksi minyak perusahaan saat ini berada di level US$ 19 per barel. Ini lantaran produksi dari perusahaaan tak terbatas pada minyak, tetapi gas.
Nanang pun belum dapat memproyeksi hingga kapan tekanan harga minyak akan berlanjut. Pelaku industri hulu migas belum pernah menghadapi situasi penurunan harga minyak seperti saat ini . "Harga rendah seperti ini belum tahu berapa lama, komplikasi dengan Covid 19, lebih kompleks dibanding sebelumnya," kata Nanang.
(Baca: Harga Minyak Anjlok, PHK di Industri Penunjang Migas Sulit Dihindari)
Pihaknya pun bersiap merevisi rencana kerja jika penurunan harga minyak terus berlanjut. Hitung-hitungannya, jika ICP di bawah US$ 30 per barel, pihaknya bakal mengurangi belanja modal sebesar 20% dan biaya sebesar 30%.
Pengurangan biaya tersebut bakal memangkas produksi minyak Pertamina EP sebesar 5.000 barel minyak per hari (bopd). Adapun target produksi minyak perusahaan sepanjang 2020 mencapai 85 ribu bopd.