Gelombang Kedua Covid-19, Tiongkok Isolasi Kota Jia

Pingit Aria
3 April 2020, 16:31
Aly Song Warga menggunakan masker penutup wajah menunggu kereta bawah tanah di hari pertama dibukanya kembali layanan kereta yang dihentikan akibat wabah virus corona (COVID-19), di Wuhan, provinsi Hubei, pusat penularan wabah, China, Sabtu (28/3/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/hp/dj
Aly Song Warga menggunakan masker penutup wajah menunggu kereta bawah tanah di hari pertama dibukanya kembali layanan kereta yang dihentikan akibat wabah virus corona (COVID-19), di Wuhan, provinsi Hubei, pusat penularan wabah, China, Sabtu (28/3/2020).

Pada 25 Maret 2020, otoritas kemudian menjalankan pemeriksaan terhadap 25 dokter di Rumah Sakit Jia dan mendapati 3 dokter positif Covid-19. Seperti Dokter Liu, ketiga dokter tersebut juga tidak menunjukkan gejala sakit dan kini telah dikarantina.

(Baca: Riset KIC: Jabar & Banten Paling Tidak Siap Hadapi Puncak Virus Corona)

Dikutip Bloomberg, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok telah mengidentifikasi 1.367 kasus Covid-19 tanpa gejala. Kondisi ini bisa menjadi tantangan, sebab ada beberapa negara dengan kemampuan tes terbatas yang hanya memeriksa pasien dengan riwayat kontak dengan penderita serta gejala demam dan batuk.

Tiongkok sebelumnya telah mendeklarasikan kemenangan dalam perang melawan virus corona setelah tak adanya tambahan kasus baru pada 19 Maret 2020. Namun, kini kekhawatiran atas gelombang kedua Covid-19 muncul seiring mulai dibukanya jalur-jalur transportasi internasional.

Perkembangan Indonesia

Pemerintah baru mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia pada 2 Maret 2020. Hingga hari ini, jumlah pasien yang terinfeksi virus corona telah mencapai 1.968 orang. Dari jumlah itu, 134 pasien telah dinyatakan sembuh, dan 181 orang meninggal dunia.

(Baca: Ahli Epidemiologi UI Memprediksi Puncak Pandemi Corona Pada April 2020)

Hari ini, tercatat 196 kasus baru Covid-19 dibandingkan kemarin. Angka ini merupakan rekor kenaikan harian tertinggi di Indonesia. “Gambaran ini berarti masih ada proses penularan di luar,” kata Juru bicara penanganan nasional virus corona Achmad Yurianto saat konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Jumat (3/4).

Yurianto kembali memperingatkan warga agar tidak pergi ke luar kota demi mencegah penularan. Dia mengatakan dengan berdiam di rumah, secara tak langsung mereka telah melindungi orang lain, terutama mereka yang lebih rentan tertular berusia lanjut atau menderita penyakit lain.

“Pertimbangkan baik-baik, tak usah bepergian apalagi dari data semakin hari bertambah banyak,” kata Yurianto.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...