Kasus Positif Corona Jakarta hingga September Diprediksi 151.047 Orang

Rizky Alika
30 Maret 2020, 15:30
Ilustrasi, petugas medis menangani pasien positif virus corona. Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL-UI) memperhitungkan, jumlah penambahan kasus positif virus corona di Provinsi DKI Jakarta akan mereda pada September 2020.
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/ama.
Ilustrasi, petugas medis menangani pasien positif virus corona. Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL-UI) memperhitungkan, jumlah penambahan kasus positif virus corona di Provinsi DKI Jakarta akan mereda pada September 2020.

Simulasi menunjukkan, jumlah orang yang terinfeksi virus corona akan menurun, bila pemerintah menerapkan social distance atau partial lockdown. Sedangkan, jumlah orang yang tertular tidak akan mengalami penambahan, bila diterapkan total lockdown.

"Ini artinya, penularan virus dari satu orang ke orang lainnya akan semakin mengecil bila kontak dibatasi atau ditiadakan sama sekali," kata Edhi.

Meski demikian, ia mengakui setiap kebijakan pemerintah akan memiliki dampak terhadap kerugian ekonomi secara sektoral, kerugian dana akibat pengobatan, dan kerugian akibat kehilangan penghasilan.

Ia pun mengatakan, pemerintah harus siap jika dihadapkan dengan dua pilihan, apakah memilih warga Jakarta terhindar dari kematian atau dari kerugian ekonomi, akibat adanya virus corona. Terkait dampaknya, setiap kebijakan yang diambil pemerintah menurut Edhi, akan menimbulkan dampak sosial bagi masyarakat.

Selain itu, kebijakan pemerintah dinilai harus tepat pada waktunya. Edhi mengibaratkan hal ini sebagai buah simalakama. Pasalnya, risiko tetap akan ada, entah apakah itu pemerintah mengambil kebijakan atau terlambat/tidak mengambil kebijakan.

Jika kebijakan lockdown yang diambil oleh pemerintah, maka jaminan ketersediaan kebutuhan sehari-hari menurut Edhi, harus diberikan oleh pemerintah. Sebab, risiko terburuk dari kebijakan lockdown adalah, peningkatan jumlah kematian selain karena virus corona. Contohnya, kematian karena kelaparan.

(Baca: Wilmar Gunakan Kapal Sawit untuk Angkut Masker dari Tiongkok)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...