Sejarah Rumah Sakit Sulianti Saroso yang Jadi Rujukan Virus Corona

Pingit Aria
3 Maret 2020, 14:16
Pekerja rumah sakit menggunakan masker di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (2/3/2020). Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang positif terjangkit virus corona, dan saat ini berada di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Pekerja rumah sakit menggunakan masker di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (2/3/2020). Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang positif terjangkit virus corona, dan saat ini berada di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.

(Baca: Cegah Kepanikan, Pengusaha Minta Pemerintah Jujur Soal Virus Corona)

Setelah tamat dari sekolah kedokteran tahun  1942, Sulianti Saroso sempat bekerja di bagian Penyakit Dalam CBZ, Jakarta. Setelah kemerdekaan RI, ia melanjutkan kariernya di RS Bethesda, Yogyakarta.

Selama masa perjuangan kemerdekaan (1946-1949), Julie mengusahakan obat-obatan dan makanan di kantong-kantong gerilya daerah Tambun, Gresik, Demak, dan Yogyakarta. Atas usahanya itu, ia sempat ditawan selama dua bulan oleh tantara Belanda di Yogyakarta

Tahun 1951, ia memulai kariernya di Kementerian Kesehatan. Di situ ia menjabat berbagai posisi yaitu Kepala bagian Kesejahteraan Ibu dan Anak, Kepala Hubungan Luar Negeri, Wakil Kepala Bagian Pendidikan, Kepala Bagian Kesehatan Masyarakat Desa dan Pendidikan Kesehatan Rakyat, dan Kepala Planning Board.

Pada 1967, ia diangkat menjadi Direktur Jenderal Pencegahan, Pemberantasan dan Pembasmian Penyakit Menular (P4M) dan merangkap Ketua Research Kesehatan Nasional (LRKN) Departemen Kesehatan.

Kemudian, pada 1969, ia dikukuhkan sebagai Profesor pada Universitas Airlangga Surabaya dengan pidato pengukuhan berjudul "Pendekatan Epidemiologis dalam Menanggulangi Penyakit".

(Baca: Kasus Baru Virus Corona di Tiongkok Turun, Terendah Sejak Januari)

Pada 1975, ia diangkat menjadi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan. Pada rezim Orde Baru, Julie juga pernah menjabat Ketua Gugus Tugas Penyusunan Rencana Lima tahun PELITA II sektor Kesehatan.

Kemampuannya di bidang kesehatan juga mendapat pengakuan di dalam dan luar negeri. Di antaranya, ia mendapat penghargaan dari WHO dalam membasmi penyakit cacar. Sulianti Saroso meninggal dunia pada 29 April 1991.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...