Virus Corona Merebak, Bagaimana Tingkat Kesembuhannya?

Agustiyanti
3 Maret 2020, 13:06
virus corona, virus korona, tingkat kesembuhan virus corona, tingkat kematian virus corona
ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter
Ilustrasi. Total kematian akibat virus corona kini mencapai 3.125 orang.


Kendati demikian risiko bagi orang lanjut usia di Tiongkok dengan di Eropa atau Afrika dapat berbeda. Diagnosis juga akan berbeda tergantung dari layanan kesehatan yang diterima.

Semuanya bergantung pada apa yang tersedia dan tingkat penyebaran virus di wilayah atau negara tertentu. Jika epidemi memburuk, pusat-pusat layanan kesehatan akan dibanjiri kasus.

Ketersediaan unit gawat darurat dan ventilator yang berbeda di setiap wilayah tentu berdampak pada penanganan pasien dan tingkat kematian.

(Baca: Dua Warga Depok Terinfeksi Virus Corona, Kominfo Temukan 147 Hoaks)

Mencegah Terinfeksi Virus Corona

Pengumuman Presiden Joko Widodo terkait dua warga negara Indonesia yang terinfeksi virus corona dan tengah diisolasi di Rumah Sakit Sulianti Saroso menumbulkan kepanikan di masyarakat. Stok masker dan cairan pembersih berbasis alkohol atau hand sanitizer banyak diborong dan kini sulit diperoleh.

Apakah masker dan hand sanitizer memang diperlukan untuk mencegah virus corona?

Menurut Badan Kesehatan Internasional atau WHO, orang yang sehat tidak perlu mengenakan masker, kecuali tengah merawat pasien atau orang yang diduga terinfeksi Covid-19. Gunakan masker jika Anda batuk atau bersin.

Penggunaan masker hanya efektif jika dibarengi dengan sering-sering membersihkan tangan dengan cairan pembersih berbasis alkohol (hand sanitizer) atau air dan sabun.

(Baca: Kematian akibat Corona di AS Bertambah, Wall Street Justru Melesat)

Profesor Bidang Pengobatan dan Epidemiologi dari University of Iowa's College of Medicine, Eli Perencevich bahkan tidak menganjurkan penggunaan masker N95, masker respirator, maupun masker lainnya.

"Tidak ada bukti yang menunjukkan penggunaan masker pada orang yang sehat akan melindungi dari virus atau penyakit," kata Perencevich seperti dikutip Forbes.com.

Jika masker digunakan secara tidak benar, risiko infeksi justru berpotensi meningkat. Sebab, orang yang menggunakan masker cenderung lebih sering menyentuh wajahnya.

"Anda bisa menggunakan masker jika sakit dan harus pergi ke luar rumah atau Anda sedang sakit sehingga harus memakai masker untuk melindungi anggota keluarga yang lain agar tidak tertular," ujarnya.

Masker juga bisa memberikan rasa aman palsu, sehingga penggunanya lalai dan tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah melepaskan masker. Membeli masker dalam jumlah banyak juga tidak dianjurkan karena hal ini bisa membuat rumah sakit dan para pekerja medis yang benar-benar membutuhkan masker tersebut kesulitan mendapatkannya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...