Jokowi Godok Instrumen Fiskal Menangkal Dampak Ekonomi Virus Corona

Dimas Jarot Bayu
25 Februari 2020, 16:00
jokowi, virus corona, fiskal
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin memimpin rapat terbatas lanjutan pembahasan dampak virus Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (25/2/2020).

Lebih lanjut, Kepala Negara meminta agar kegiatan konferensi dalam negeri dimaksimalkan di Bali, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Riau. Dia juga meminta adanya promosi ke wisatawan mancanegara yang tengah mencari destinasi wisata alternatif setelah batal mengunjungi Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang.

Terakhir, Jokowi meminta langkah-langkah penurunan defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan betul-betul dijalankan secara efektif. Dengan demikian, pemerintah bisa menekan impor yang menjadi sumber defisit. “Saya kira ini yang jadi prioritas kita,” ucapnya.

(Baca: Kerugian Pariwisata Indonesia Akibat Corona Rp 7 Triliun per Bulan)

Dari sisi moneter, Jokowi mengapresiasi keputusan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuannya atau BI 7 Days Reverse Repo Rate ke level 4,75%. Selain itu, dia mengapresiasi adanya relaksasi moneter untuk mendukung pergerakan ekonomi nasional.

Berdasarkan data yang dihimpun Kantor Staf Presiden (KSP) per Selasa (25/2) pukul 08.00 WIB, ada 2.629 orang meninggal dunia akibat pendemi tersebut. Sementara, 79.751 orang positif terjangkit penyakit tersebut. Adapun, 25.313 orang telah dinyatakan sembuh dari virus corona.

Kondisi darurat virus corona tak hanya terjadi di Tiongkok. Setidaknya ada tiga negara lain yang menyatakan darurat pemyakit tersebut, yakni Korea Selatan, Iran, dan Italia.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...