Bahan Bakar Mahal, Nelayan Pantura Sulit Mencari Ikan ke Laut Natuna

Dimas Jarot Bayu
6 Januari 2020, 14:22
nelayan pantura, laut natuna, tiongkok, mahfud md
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ilustrasi. Pergerakan Kapal Perang Republik (KRI) Teuku Umar-385 menghalau kapal Coast Guard China terlihat melalui layar yang tersambung kamera intai dari Pesawat Boeing 737 Intai Strategis AI-7301 Skadron Udara 5 Wing 5 TNI AU Lanud Sultan Hasanudin Makassar di Laut Natuna, Sabtu (4/1/2020).

(Baca: Pemerintah Akan Mobilisasi Nelayan Berlayar di Laut Natuna Utara)

Sebelumnya, Mahfud menyebut pemerintah berencana memobilisasi nelayan dari Pantura untuk melaut dan menangkap ikan di Laut Natuna Utara. Hal itu dilakukan setelah kapal-kapal dari Tiongkok bersikukuh menerobos sekaligus menangkap ikan secara ilegal di wilayah perairan Indonesia tersebut.

Menurut Mahfud, mobilisasi nelayan Pantura tersebut untuk menunjukkan kehadiran Indonesia di perairan tersebut. Selama ini, Indonesia kurang menunjukkan kehadirannya karena tak banyak nelayan yang melaut di sana.

Padahal, Laut Natuna Utara merupakan kawasan perairan yang kaya akan sumber daya laut. “Warga Negara Indonesia juga berhak atas ikan-ikan dan pemanfaatan sumber daya laut yang ada di sana berdasar hukum,” kata Mahfud.

Untuk merealisasikan rencana tersebut, Mahfud berjanji akan membantu perizinan para nelayan. Tak hanya itu, pemerintah juga berjanji tak akan ada tindakan fisik yang akan mengancam para nelayan ketika melaut di sana. “Nanti negara yang akan mengawal kegiatan nelayan di situ,” ucapnya.

(Baca: 1.000 Kapal Asing Melintasi Natuna, Menteri Edhy Kirim Tim Pengawas)

Lebih lanjut, Indonesia juga terus menguatkan pengamanan di Laut Natuna Utara. Salah satunya dilakukan dengan menambah personel militer. TNI diketahui telah mengerahkan 600 personel dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang terdiri dari 5 KRI, 1 pesawat intai maritim, dan 1 pesawat Boeing TNI AU.

Rencananya, TNI menambah empat unsur KRI untuk mengusir kapal-kapal dari Tiongkok yang ada di Laut Natuna Utara. “Penguatan pasukan di sana sudah mulai bergerak,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...