Rusia Gagal Pangkas Produksi, Harga Minyak Anjlok Jadi US$ 59,32
Padahal Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia sudah sepakat untuk mengurangi pasokan sebesar 1,2 juta barel per hari (bpd) dari awal tahun ini. Kegagalan Rusia mengurangi pasokan ini juga dikeluhkan Arab Saudi.
Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada kuartal ketiga hanya mencapai 6% atau terendah selama lebih dari 27 tahun. Ini karena produksi manufaktur yang loyo dan ketegangan perang dagang yang berkelanjutan.
(Baca: Sempat Naik 1% Akibat Brexit, Harga Minyak Kembali Tertekan )
Tekanan terhadap harga minyak juga diakibatkan kesepakatan Arab Saudi dan Kuwait untuk memulai lagi produksi minyak di Zona Netral kedua negara. Produksi dari blok tersebut bisa mencapai 500 ribu barel per hari.
“Produksi ekstra muncul di waktu yang tidak diharapkan,” kata Market Strategist AxiTrader Stephen Innes.