Harga Minyak Jatuh Dipicu Perang Dagang yang Kembali Memanas

Image title
1 Oktober 2019, 12:47
harga minyak
Katadata
Ilustrasi, kilang minyak. Harga minyak kembali turun karena berlanjutnya perang dagang yang akan berdampak pada permintaan minnyak.

Ditambah telah pulihnya kapasitas kilang Arab Saudi setelah serangan pesawat tanpa awak pada pertengahan September lalu. Kapasitas kilang Aramco pulih menjadi 11,3 juta barel per hari setelah serangan yang menurunkan kapasitas kilang menjadi 5,7 barel per hari.

(Baca: Harga Komoditas Turun Diduga jadi Penyebab Penjualan Kendaraan Lesu)

Otoritas Arab Saudi menyatakan kapasitas kilang Aramco akan mencapai 12 juta barel per hari pada November mendatang. President of Lipow Oil Associates menyatakan cepatnya pemulihan kapasitas kilang Arab Saudi memberatkan harga minyak.

Reuters menyatakan setelah serangan, kapasitas produksi minyak OPEC turun ke level terendah dalam delapan tahun terakhir pada September lalu. Kapasitas sebelumnya mencapai 29,8 juta barel per hari pada September, turun 750 ribu barel per hari dibandingkan Agustus.

Biarpun begitu, kekhawatiran pasar terhadap naiknya tensi di Timur Tengah setelah Arab Saudi dan AS menyalahkan Iran terhadap serangan ke kilang Aramco membawa sentimen positif terhadap harga minyak. Namun jika terjadi perdamaian di Timur Tengah, maka harga minyak bisa kembali turun.

"Selama ada kedamaian di Timur Tengah, kita bakal mlihat harga minyak diperdagangkan rendah,"kata Director of Energy Futures Robert Yawger di New York seperti dikutip dari Reuters.

Analis memproyeksi rata-rata harga Brent akan menyentuh US$ 65,19 per barel pada 2019 dan harga WTI sebesar US$ 57,96 per barel.

(Baca: Harga Minyak Anjlok ke Level Terendah Sejak Kilang Arab Saudi Diserang)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...