Kementerian ESDM Tambah Kuota Ekspor Freeport Jadi 700 Ribu Ton

Rizky Alika
13 September 2019, 19:19
Freeport, Kementerian ESDM
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Sejumlah Haul Truck dioperasikan di area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua. Freeport Indonesia mendapatkan tambahan kuota ekspor sebesar 500 ribu ton.

Pemberian tambahan kuota tersebut sebenarnya lebih tinggi dari kuota ekspor yang diajukan Freeport Indonesia. Sebelumnya pemerintah menyebut Freeport Indonesia meminta tambahan kuota ekspor sebesar 200 ribu hingga 300 ribu ton.

Berdasarkan laporan Freeport Mc Moran, Freeport Indonesia telah memproduksi 7.400 metrik ton bijih per hari pada kuartal I 2019, sedangkan untuk kuartal II diperkirakan naik menjadi 15 ribu metrik ton bijih per hari.

Untuk ekstraksi bijih di Zona Tingkat Penggalian Dalam (DMLZ) rata-rata 7.700 metrik ton bijih per hari pada kuartal kedua 2019 dan diperkirakan akan meningkat hingga 11.000 metrik ton bijih per hari pada akhir 2019. 

Produksi Freeport Indonesia bakal semakin besar seiring pengoperasian tambang bawah tanah. Ekspansi dari tambang terbuka ke tambang bawah tanah diharapkan dapat mempercepat laju produksi dari rata-rata 30 ribu metrik ton bijih per hari pada 2020 menjadi 130.000 metrik ton bijih per hari. Freeport Indonesia diperkirakan mengeluarkan biaya rata-rata US$ 0,7 miliar per tahun pada periode 2019-2022, untuk pengembangan tambang bawah tanahnya.

(Baca: Freeport Targetkan Konstruksi Smelter di Gresik Dimulai Tahun Depan)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...