Sebelum Jadi Ketua KPK, Firli Jelaskan Dugaan Pelanggaran Etik ke DPR
Ia menambahkan, hubungannya dengan Tuan Guru Bajang sudah berlangsung lama, sejakdia menjabat sebagai Kapolda NTB. Bahkan, dengan anaknya yang berusia tiga tahun.
Selain masalah TGB, selama karir Firli juga sering diserang dengan isu tak sedap lain. Beberapa isu yang mencuat seperti pembagian tiket konser artis mancanegara hingga tuduhan gratifikasi berupa pembayaran hotel yang digunakannya secara pribadi dengan keluarganya.
Sosok Kontroversial
Sejak proses seleksi calon ketua KPK, nama Firli Bahuri memang paling banyak menuai sorotan.
Berbagai dugaan pelanggaran kasus kerap dialamatkan kepada mantan Deputi Penindakan KPK tersebut.
Mengitip laman Kompas.com, Penasihat KPK Muhammad Tsani Annafari mengatakan, Firli Bahuri diduga melakukan pelanggaran hukum berat berdasarkan kesimpulan musyawarah Dewan Pertimbangan Pegawai KPK.
"Musyawarah itu perlu kami sampaikan hasilnya adalah kami dengan suara bulat menyepakati dipenuhi cukup bukti ada pelanggaran berat," kata Tsani dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (11/9).
Tsani mengatakan, pelanggaran etik berat yang dilakukan Firli itu berdasarkan pada tiga peristiwa.
(Baca: DPR Terima Sepuluh Nama Capim KPK dari Jokowi)
Pertama, pertemuan Irjen Firli dengan mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat M Zainul Majdi pada 12 dan 13 Mei 2019. Kedua, Firli melanggar etik saat menjemput langsung seorang saksi yang hendak diperiksa di lobi KPK Pada 8 Agustus 2018.
Ketiga, Firli pernah bertemu petinggi partai politik di sebuah hotel di Jakarta pada 1 November 2018.