Luhut Akan Percepat Larangan Ekspor Timah, Alumina, Hingga Bauksit
Hilirisasi bijih nikel tersebut dapat digunakan untuk memasok baterai dan kerangka kendaraan listrik. Selain itu, bijih nikel juga dapat diproses menjadi stainless steel slab yang memiliki peningkatan nilai ekspor hingga 10,2 kali lipat dibandingkan bijih nikel.
(Baca: Rugi Puluhan Triliun, Pengusaha Protes Larangan Ekspor Nikel)
Di sisi lain, hilirisasi produk mineral dinilai dapat meningkatkan jumlah lapangan kerja. Salah satunya, jumlah pekerja di Morowali meningkat lantaran adanya pabrik kerangka kendaraan listrik. Hingga 2024, jumlah pekerja di pabrik Morowali akan mencapai 95 ribu orang.
Adapun, Luhut tengah menarik investor yang ingin melakukan hilirisasi mineral tersebut. Untuk bauksit, ia memperkirakan nilai investasinya mencapai miliaran dolar.
Penjajakan investasi juga dilakukan untuk konsentrat tembaga. Ini dilakukan setelah berkaca dari kinerja PT Freeport Indonesia yang tidak memiliki nilai tambah meski sudah puluhan tahun beroperasi.
"Kita harus bisa menikmati nilai tambah yang ada dari kekayaan yang luar biasa ini," ujar dia.
(Baca: Dilarang Ekspor, Pelaku Usaha Keluhkan Permainan Kadar Nikel Domestik)