Luhut Akan Percepat Larangan Ekspor Timah, Alumina, Hingga Bauksit

Rizky Alika
12 September 2019, 18:12
Luhut Binsar Panjaitan
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Luhut Binsar Panjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia memberikan paparan dalam acara Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia bersama Katadata mengadakan diskusi dan peluncuran buku Indonesia Menuju 5 Besar Dunia di The Ballroom Theater XXI, Jakarta Pusat (12/9).

Hilirisasi bijih nikel tersebut dapat digunakan untuk memasok baterai dan kerangka kendaraan listrik. Selain itu, bijih nikel juga dapat diproses menjadi stainless steel slab yang memiliki peningkatan nilai ekspor hingga 10,2 kali lipat dibandingkan bijih nikel.

(Baca: Rugi Puluhan Triliun, Pengusaha Protes Larangan Ekspor Nikel)

Di sisi lain, hilirisasi produk mineral dinilai dapat meningkatkan jumlah lapangan kerja. Salah satunya, jumlah pekerja di Morowali meningkat lantaran adanya pabrik kerangka kendaraan listrik. Hingga 2024, jumlah pekerja di pabrik Morowali akan mencapai 95 ribu orang.

Adapun, Luhut tengah menarik investor yang ingin melakukan hilirisasi mineral tersebut. Untuk bauksit, ia memperkirakan nilai investasinya mencapai miliaran dolar.

Penjajakan investasi juga dilakukan untuk konsentrat tembaga. Ini dilakukan setelah berkaca dari kinerja PT Freeport Indonesia yang tidak memiliki nilai tambah meski sudah puluhan tahun beroperasi.

"Kita harus bisa menikmati nilai tambah yang ada dari kekayaan yang luar biasa ini," ujar dia.

(Baca: Dilarang Ekspor, Pelaku Usaha Keluhkan Permainan Kadar Nikel Domestik)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...