Biodiesel Kena Bea Masuk Eropa, Indonesia Dorong Program B30 dan B50

Image title
Oleh Abdul Azis Said
14 Agustus 2019, 11:03
biodiesel, Uni Eropa, bea masuk biodiesel Indonesia di Eropa, program B30, program B50, penyerapan CPO
KATADATA/Arief Kamaludin
Kegiatan Kajian Teknis Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BBN) salah satunya mendorong industri kendaraan bermotor dan alat besar untuk menghasilkan teknologi mesin yang dapat menggunakan Bahan Bakar Nabati dengan campuran diatas 20% hingga 100% (B20-B100)

Program B30 diluncurkan Menteri ESDM Ignatius Jonan pada 13 Juni 2019. Kendaraan yang digunakan dalam uji coba ini adalah tiga unit truk dan delapan unit kendaraan penumpang.

Program ini pada tahap awal diprediksi mampu menyerap biodiesel sebesar 30 ribu-50 ribu kiloliter. Menurut Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPKS), penyerapan crude palm oil (CPO) untuk program biodiesel B30 bisa mencapai 9 juta ton, ini belum menghitung ekspor.

(Baca: Pacu Penyerapan Minyak Sawit, Jokowi Minta B50 Diterapkan Tahun Depan)

Uji Coba Biodiesel B50 dan B100

Penerapan B50 sebelumnya diperkirakan bakal terwujud pada 2025. Bahan bakar ini sudah diuji coba oleh lembaga penelitian di bawah PT Perkebunan Nusantara (PTPN), yakni Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS). 

PPKS menggunakan dua mobil penumpang berbahan bakar biodiesel untuk menempuh rute Jakarta-Medan-Jakarta sejauh 5.000 km pada Januari 2019.  

“B50 baru kami coba dan hasilnya aman. Memang perlu variabel-variabel lain yang harus diuji lebih lanjut, tapi konsumsinya lebih efisien dibandingkan solar, emisi keluarannya juga lebih rendah,” kata Komisaris Holding PTPN Muhammad Syakir, di Jakarta, pada 31 Januari 2019.

Sebelumnya, PPKS juga menguji coba B20 hingga B100 dengan rute Bogor-Malang. Menurut Syakir, penggunaan biodiesel cukup menjanjikan meskipun harganya masih lebih mahal dibandingkan solar. Namun, penggunaan biodiesel mampu menekan impor BBM dan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil.

Bagaimana dengan produk B100? Kementerian Pertanian pada 15 April lalu telah melakukan uji coba terhadap biodiesel B100. Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) Badan Litbang Kementan menggunakan B100 pada 50 kendaraan yang terdiri atas mobil dan traktor.

Hasilnya positif. Kendaraan tersebut mampu melaju hingga jarak 13,1 kilometer dengan satu liter B100. Jika menggunakan satu liter BBM jenis solar, kendaraan tersebut hanya mampu melaju hingga 9 kilometer saja. 

Biodiesel yang berasal dari CPO bukan satu-satunya jenis BBN. Ada juga BBN jenis lainnya, yaitu bioetanol. Jika Biodiesel dikombinasikan dengan solar, bioetanol dicampur dengan bensin. Bioetanol diperoleh dari pengolahan tumbuh-tumbuhan seperti tebu, singkong, ubi, dan jagung.

(Baca: Darmin Sebut Swasta dan Pertamina Komitmen Investasi B100)

Penulis: Abdul Azis Said (Magang)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...