Kuasa Hukum Prabowo-Sandiaga Minta Jaminan Perlindungan Saksi

Dimas Jarot Bayu
15 Juni 2019, 20:48
kuasa hukum prabowo, lpsk, Bambang Widjojanto, gugatan pilpres 2019 di mk, pemilu 2019
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ketua Tim Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Bambang Widjojanto  dalam sidang pendahuluan permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2019 yang diajukan pasangan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat (14/6). 

Dalam UU tersebut dijelaskan bahwa saksi yang bisa dilindungi hanya dalam kasus pidana. Atas dasar itu, Bambang mengatakan pihaknya bakal menyurati MK untuk memerintahkan LPSK melindungi saksi-saksi mereka.

(Baca: BPN Akui Bukan Pekerjaan Mudah Buktikan Kecurangan Pilpres 2019)

Bambang menilai perintah MK tersebut akan menjadi terobosan dalam mewujudkan Pemilu yang adil dan jujur. "Mudah-mudahan surat ini bisa mendapat respons. Betul-betul para saksi dan ahli itu dibebaskan dari rasa ketakutan," kata Bambang.  

Sementara itu, juru bicara LPSK Rully Novian mengatakan pihaknya membuka luas ruang bagi seluruh saksi untuk mengajukan permohonan perlindungan. Dengan catatan, pihak-pihak yang ingin mendapatkan perlindungan saksi haruslah berkoordinasi dengan MK.

Selain itu, perlindungan dapat diberikan jika memang saksi tersebut melaporkan adanya ancaman saat ingin memberikan keterangan kepada polisi. Alasannya, ada keterbatasan bagi LPSK ketika melindungi saksi.  "Ada poin penting di dalam UU Tentang Perlindungan Saksi dan Korban adalah perlindungan diberikan dalam proses pidana," kata Rully.

(Baca: Kuasa Hukum Jokowi Nilai Waktu Perbaikan Tanggapan dari MK Tak Imbang)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...